2023
DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i7.12925
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Perbedaan Fenotipe Kambing Perah Berdasarkan Analisis Canonikal

Abstract: Crossbreeding is carried out with the aim of enhancing and combining favorable traits between different breeds. The results of crossbreeding can be analyzed through genetic distance measured by various parameters, including morphometric measurements of livestock bodies. This study aims to analyze the morphometric diversity based on body measurements and canonical analysis in PE, Saanen, and Sapera goats to determine their genetic proximity. The research utilized a quantitative descriptive method using primary … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 10 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Populasi kambing di Indonesia saat ini mencapai 19,40 juta ekor (BPS, 2022), sebagian besar merupakan breed kambing lokal yang sekitar 30% diantaranya adalah Kambing Peranakan Ettawa yang telah dikenal secara meluas dengan nama populer kambing PE (Abdurrahman et al, 2023). Jenis kambing ini mempunyai prosfek yang bagus dalam pengembangannya, karena memiliki sifat adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan termasuk lingkungan di daerah kering dengan kualitas pakan yang relatif rendah, serta merupakan kambing dual purpose yaitu sebagai kambing pedaging dan penghasil susu (Kostaman dan Sutama, 2005).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Populasi kambing di Indonesia saat ini mencapai 19,40 juta ekor (BPS, 2022), sebagian besar merupakan breed kambing lokal yang sekitar 30% diantaranya adalah Kambing Peranakan Ettawa yang telah dikenal secara meluas dengan nama populer kambing PE (Abdurrahman et al, 2023). Jenis kambing ini mempunyai prosfek yang bagus dalam pengembangannya, karena memiliki sifat adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan termasuk lingkungan di daerah kering dengan kualitas pakan yang relatif rendah, serta merupakan kambing dual purpose yaitu sebagai kambing pedaging dan penghasil susu (Kostaman dan Sutama, 2005).…”
Section: Pendahuluanunclassified