Studi Literature Review: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Food Choice Pada Remaja Pasca Pandemik COVID-19

Abstract

Dunia dilanda wabah virus yang disebut dengan COVID-19 hingga saat ini masih menjadi fokus utama masalah kesehatan yang perlu diselesaikan dari setiap negara di belahan dunia. Masalah kesehatan yang terjadi mempengaruhi Food choice pada setiap kalangan usia tak terkecuali pada remaja. Tujuan penulisan artikel ilmiah ini ialah untuk mengkaji faktor terkait yang mempengaruhi food choice pada remaja pasca pandemik COVID-19. Metode yang digunakan pada penulisan penelitian ini adalah study literature review, yang menganalisis dan mengumpulkan artikel-artikel penelitian mengenai faktor food choice pada remaja pasca pandemik COVID-19. Kebanyakan remaja telah mampu memilih makanan apa yang ingin di konsumsi, berbeda dengan masa kanak-kanak yang perlu dibimbing orang tuanya dalam mengkonsumsi makanan. Terdapat perubahan keputusan remaja dalam mengkonsumsi makanan yang sehat dan tidak sehat di masa pandemik COVID-19, hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ialah media periklanan di media sosial, harga produk pangan, jangkauan terhadap pangan yang terbatas, rasa bosan dan kesadaran remaja terhadap gaya hidup sehat. Dimasa pandemik ini terjadi perubahan pemilihan makanan terhadap remaja, terlihat dari banyaknya faktor yang mempengaruhi food choice pada remaja pasca pandemik COVID-19 yaitu faktor pengetahuan dan kesadaran remaja, ketersediaan pangan di masa lock-down, media sosial dan faktor emosional pada remaja.

Promosi Kesehatan Remaja dengan Pendekatan KIPK

“…Faktor-faktor ini mencakup aspek fisik, mental, sosial, dan lingkungan yang memainkan peran penting dalam membentuk kesejahteraan remaja. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan remaja: (Evangelin Pua et al, 2022).…”

“…Faktor genetik dapat mempengaruhi cara tubuh remaja memetabolisme makanan dan nutrisi. Ini dapat berdampak pada berat badan, respon terhadap diet, dan risiko obesitas (Evangelin Pua et al, 2022).…”

“…Faktor genetik dapat memainkan peran dalam rentan seseorang terhadap gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar. Genetika memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik, termasuk tinggi badan, berat badan, dan perkembangan organ-organ tubuh dan system reproduksi (Evangelin Pua et al, 2022) Faktor-faktor ini bersifat interaktif dan saling terkait, upaya untuk meningkatkan kesehatan remaja memerlukan pendekatan holistik yang memperhatikan berbagai aspek ini secara bersamaan. Dukungan dari keluarga, masyarakat, dan sistem kesehatan adalah kunci untuk mempromosikan kesejahteraan remaja.…”

“…kandungan gula(Evangelin Pua et al, 2022). b) Coping Mechanisms (Mekanisme Penanggulangan) Kemampuan remaja untuk mengatasi tekanan dan tantangan dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka, hal ini dapat kita lihat saat masa pandemic Covid 19, dimana banyak kegiatan dilakukan dari rumah, perasaan bosan, jenuh dan stress sangat mepengaruhi remaja dalam mengambil Tindakan untuk mengatasinya, banyak remaja yang mengalihkan rasa bosan nya dengan bermain game atau mengkonsumsi makanan ringan sesuai selera yang terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi (Evangelin Pua et al, 2022).…”

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Makanan pada Remaja dengan Status Gizi Normal dan Tidak Normal di Kota Palu

“…Berdasarkan faktor lingkungan, terdapat 13 pernyataan yang diajukan, diantaranya 8 pernyataan berada pada kategori penting yaitu mudah menyiapkan, tidak mahal, mudah didapatkan dan tersedia di toko/pasar/supermarket, kualitas sesuai dengan harga, mudah untuk dimasak, terlihat menarik, dapat dibeli di toko terdekat, dan murah. Hal ini sejalan dengan hasil studi literatur yang dilakukan oleh Pua & Renyoet (2022) yang menemukan bahwa harga produk pangan dan jangkauan terhadap pangan yang terbatas mempengaruhi pemilihan pangan pada remaja.…”