Studi Konsep Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan di PT. PLN (Persero) Sebagai Perusahaan Penyedia Energi Listrik Monopoli

Abstract

Salah satu parameter yang digunakan pelaku bisnis untuk mengukur kinerjanya adalah melalui kualitas layanan. Dalam tulisan ini, dijelaskan konsep pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada PT. PLN (Persero) yang menyediakan energi listrik kepada konsumen. Selain itu juga melihat faktor kualitas pelayanan yang turut berperan dalam menjelaskan kepuasan pelanggan pada perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kualitas pelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan sangat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Juga menunjukkan perlunya sosialisasi kepada karyawan perusahaan bahwa pelanggan perlu mendapat perhatian penuh sebagai klien atau pelanggan yang membeli produk dan jasa perusahaan.

Kualitas Pelayanan Publik Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) Rayon Bandung Selatan

“…(Veranita and Maolani 2018) Kualitas pelayanan (service quality) adalah hal yang krusial dalam menjamin keberlangsungan suatu organisasi pemerintah maupun swasta. (Siregar and Putri 2020).Begitupun PT PLN (Persero) Rayon Bandung Selatan sebagai perusahaan yang memberikan layanan yang berkaitan dengan jaringan listrik di wilayah Bandung Selatan, di antaranya adalah layanan perubahan daya (PD) yang membantu masyarakat yang ingin mengubah, mengurangi atau menambah daya listriknya, selalu berusaha dari tahun ke tahun untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat (Rahayu and Setyawati 2018).…”

“…PT PLN (Persero) memiliki andil penting untuk pencapaian tujuan pembangunan Indonesia. Agar terjamin ketersediaan tenaga listrik, cukup, merata dan berkualitas, PT PLN (Persero) harus memperhatikan peningkatan pelayanan hingga terwujud kepuasan bagi masyarakat pengguna (Siregar and Putri 2020). Apabila pelayanan yang diberikan kepada publik sebagai pelanggan sesuai dengan harapannya akan menghasilkan kepuasan, namun apabila yang terjadi sebaliknya maka pelanggan merasa tidak puas, dan dikhawatirkan akan menyampaikan ketidakpuasannya tersebut kepada orang lain sebagai bentuk keluhan.…”