2018
DOI: 10.29244/jitkt.v10i1.18595
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Kerapatan Dan Perubahan Tutupan Mangrove Menggunakan Citra Satelit Di Pulau Sebatik Kalimantan Utara

Abstract: Mangrove forest is a susceptive ecosystem which needs continuous monitoring to detect various threats such as human activities and natural disasters. Remote sensing and geographical information system (GIS) are very effective tools to be used in monitoring mangrove ecosystem due to they can reach large areas and periodically. Application of remote sensing technology to monitor mangrove ecosystem in Sebatik Island had never been conducted before. This research is important to be carried out to reveal changes in… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

1
9
0
8

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
9
1

Relationship

1
9

Authors

Journals

citations
Cited by 20 publications
(18 citation statements)
references
References 8 publications
1
9
0
8
Order By: Relevance
“…Penentuan titik ground check pada penelitian ini dilakukan di tahap persiapan. Tahap akhir penelitian adalah analisis dan penyusunan laporan, meliputi pengolahan hasil-hasil survei lapangan untuk perbaikan dan validasi hasil interpretasi citra Landsat sebagai bahan penyusunan Peta Kondisi Mangrove di lokasi penelitian (Hendrawan et al, 2018). Analisis perubahan tutupan mangrove dilakukan dengan menggunakan sistem informasi geografis.…”
Section: Metodeunclassified
“…Penentuan titik ground check pada penelitian ini dilakukan di tahap persiapan. Tahap akhir penelitian adalah analisis dan penyusunan laporan, meliputi pengolahan hasil-hasil survei lapangan untuk perbaikan dan validasi hasil interpretasi citra Landsat sebagai bahan penyusunan Peta Kondisi Mangrove di lokasi penelitian (Hendrawan et al, 2018). Analisis perubahan tutupan mangrove dilakukan dengan menggunakan sistem informasi geografis.…”
Section: Metodeunclassified
“…Klasifikasi citra satelit membutuhkan suatu algoritma untuk menghasilkan kelaskelas tertentu yang diinginkan, menurut Kuenzer et al (2011) algoritma yang sering digunakan adalah Maximum likelihood. Hendrawan et al (2018) memetakan mangrove menggunakan citra Landsat 8 dan algoritma maximum likelihood dengan akurasi yang diperoleh sebesar 83%. Algoritma lain yang sering digunakan adalah SVM (Support Vector Machine), SVM dinilai dapat memberikan hasil yang cukup baik (Madanguit et al, 2017).…”
Section: Kegiatanunclassified
“…Nilai akurasi yang didapatkan dari penelitian ini memberikan ketelitian yang cukup tinggi (lebih dari 85%) dan memenuhi syarat yang ditetapkan oleh USGS sehingga hasil klasifikasi citra SPOT 6 dapat digunakan dalam menghitung sebaran dan kerapatan hutan mangrove. Hasil ini tidak jauh berbeda dari penelitian yang sama menggunakan SPOT 6 di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara yang mendapatkan hasil akurasi keseluruhan sebesar 90% dan akurasi kappa sebesar 89% (Hendrawan et al, 2018).…”
Section: Gambar 5 Kondisi Mangrove Mati Yang Dikategorikan Sebagai Ounclassified