Studi Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah (Ttd) Dan Asupan Zat Gizi Terkait Anemia Pada Siswa Perempuan Di Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Kota Bekasi, Indonesia

Abstract

Background. Anemia is a global nutrition problem, especially in developing countries. Several studied found that around 30 percent of the adolescent was anemia, especially in girls. Compliance with iron-folic acid (IFA) tablet consumption is the most influential factor in the successful improvement of iron status and combat anemia. Objective. This study aimed to know the relationship between compliance of IFA tablet consumption and anemi-related nutrient intake with the anemia among girl-students in Vocational High School in Bekasi City, Indonesia. Method. This study was a cross-sectional study conducted in five vocational high schools, with 345 samples. Samples were collected with a purposive sampling technique. Inclusive criteria for the sample are age between 12 and 18, healthy and able to be a subject, and excluded girls that were fasting and or menstruation. Hemoglobin (Hb) measured with the cyanmethemoglobin method, Hb under 12 g/dl was categorized as anemia. The compliance was assessed with a validated questionnaire and a validated food frequency questionnaire (FFQ) to measure and determine the nutrients intake. Data analyzed by univariate and bivariate. Results. The study found that 30.7 percent of girls were anemia and 48.1 percent as mild anemia (Hb 11–11.9 g/dl). From 74 percent who have not a compliant consumed IFA tablet, 34.3 percent was anemia. Most students have enough intake of protein and other macronutrients. In contrast, the study found more than 60 percent of students have less iron, vitamin C, and vitamin B12. There was no significant relationship among compliance IFA, energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrates intake, iron intake, vitamin A intake, vitamin B12 intake, and vitamin C intake with the anemia (p>0.05). Conclusion. There was no relationship between compliance and nutrient intake with anemia. Nevertheless, nutrient intake can be related to anemia as well as compliance with iron tablet consumption. Research suggested that nutrition programs at school should be established, well monitoring, and evaluated.

Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dan Pencegahan Anemia pada Remaja Putri di Indonesia: Meta-Analisis

“…Temuan ini tidak sejalan dengan penelitian di Kota Bekasi yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia. Salah satu faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi tablet Fe, karena rasa tablet Fe kurang dapat diterima yang dapat menimbulkan mual (Syah et al, 2022). Hasil penelitian di Jakarta Timur menemukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku patuh konsumsi tablet Fe dengan status anemia (p= 0,73 > 0,05), hanya 3,2% remaja putri yang patuh mengkonsumsi tablet Fe dan sebanyak 25,6% remaja putri mengalami anemia.…”

Gambaran Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Denpasar)

“…Hasil serupa ditemukan oleh Syah, dkk. yang melakukan penelitian tentang kepatuhan konsumsi TTD dan asupan zat besi terhadap kejadian anemia, menyebutkan 71 responden (65,7%) yang tidak patuh konsumsi TTD memiliki kadar hemoglobin normal 30 . Hal ini dipengaruhi oleh pola makan responden yang terbiasa mengonsumsi makanan sumber protein, oleh karena itu asupan besinya terpenuhi dari asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari 31 .…”

Edukasi Upaya Pencegahan Anemia pada Santriwati di Dayah Pasantren Darul Wustha Kecamatan Labuhan Haji Barat Kabupaten Aceh selatan

“…Penelitian yang dilakukan oleh Quraini, et al (2020) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pola makan dan kepatuhan minum tablet fe dengan kejadian anemia pada remaja putri (Quraini, Ningtyias, & Rohmawati, 2020). Dalam penelitian lain juga menyatakan bahwa kejadian anemia lebih tinggi pada remaja putri yang tidak patuh mengonsumsi tablet tambah darah (Syah, Novianti, Asna, & Perdana, 2022). Upaya pencegahan anemia juga dapat dilakukan dengan pemberian edukasi gizi pada remaja putri.…”