Abstract:Among all available renewable energy sources, solar energy is the most abundant one and is available in both direct as well as indirect forms. People have applied solar energy as energy alternative in various fields. One of the field that use solar energy is drying. Drying is one of the best methods to preserve product like fish. Fish drying is practice to preserve the fish for longer duration. Entrapment of thermal energy from solar radiation may be the best option for fish drying by using closed drying (gree… Show more
“…Prinsip kerja dari pemanas Udara tenaga Surya yaitu dengan memanfaatkan tenaga energi radiasi matahari yang melewati kaca transparan dan diserap oleh absorber dan kemudian mengubah energi matahari yang diterima menjadi energi panas. Pengeringan mekanik dengan metode pengeringan ultra violet (UV) solar dryer dikombinasikan dengan system solar air heater sehinggga proses pengeringan dapat mendapatkan hasil yang maksimal [3][7] [8]. Sehubungan dengan hal ini, maka perlu untuk melakukan penelitian studi pengaruh pembebanan dan lama pengeringan ikan asin dihubungkan dengan kadar air dan laju pengeringan.…”
Penggunaan energi matahari dinilai sangat menguntungkan karena merupakan sumber energi terbarukan, salah satunya di bidang industri. Teknik pengawetan produk baru adalah dengan menggunakan teknik pengeringan. Pengembangan dan pemanfaatan energi surya perlu lebih diperluas dengan beberapa teknologi diantaranya Solar Air Heater. Pemanas udara surya adalah sejenis pemanas udara surya. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen pengering solar UV domestik untuk penjemuran ikan tembang dengan tambahan penyerapan panas radiasi matahari menggunakan solar air heater system.Dalam konfigurasi ini, udara diambil dari selubung bangunan atau dari lingkungan luar dan melewati pengumpul dimana udara dipanaskan secara konduksi dan konveksi di dalam penyerap. Analisis penelitian ini mengenai kecepatan udara panas yang masuk ke dry house dari solar air heater panel pada variasi kecepatan udara (3,3 m/s, 3,5 m/s, 3,6 m/s) dengan udara keluar dari drying house. (kipas buang) 1,5 m/s (konstan).
“…Prinsip kerja dari pemanas Udara tenaga Surya yaitu dengan memanfaatkan tenaga energi radiasi matahari yang melewati kaca transparan dan diserap oleh absorber dan kemudian mengubah energi matahari yang diterima menjadi energi panas. Pengeringan mekanik dengan metode pengeringan ultra violet (UV) solar dryer dikombinasikan dengan system solar air heater sehinggga proses pengeringan dapat mendapatkan hasil yang maksimal [3][7] [8]. Sehubungan dengan hal ini, maka perlu untuk melakukan penelitian studi pengaruh pembebanan dan lama pengeringan ikan asin dihubungkan dengan kadar air dan laju pengeringan.…”
Penggunaan energi matahari dinilai sangat menguntungkan karena merupakan sumber energi terbarukan, salah satunya di bidang industri. Teknik pengawetan produk baru adalah dengan menggunakan teknik pengeringan. Pengembangan dan pemanfaatan energi surya perlu lebih diperluas dengan beberapa teknologi diantaranya Solar Air Heater. Pemanas udara surya adalah sejenis pemanas udara surya. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen pengering solar UV domestik untuk penjemuran ikan tembang dengan tambahan penyerapan panas radiasi matahari menggunakan solar air heater system.Dalam konfigurasi ini, udara diambil dari selubung bangunan atau dari lingkungan luar dan melewati pengumpul dimana udara dipanaskan secara konduksi dan konveksi di dalam penyerap. Analisis penelitian ini mengenai kecepatan udara panas yang masuk ke dry house dari solar air heater panel pada variasi kecepatan udara (3,3 m/s, 3,5 m/s, 3,6 m/s) dengan udara keluar dari drying house. (kipas buang) 1,5 m/s (konstan).
“…Abdullah (2013) menyatakan bahwa alat pengering ikan tenaga matahari dapat dibuat dari atap transparan yang memiliki prinsip efek rumah kaca dan dapat juga menambahkan kolector surya sebagai penyerap panas matahari. Sidhi et al (2017), pengeringan dengan menggunakan pengering tertutup dengan tipe greenhouse aktif merupakan salah cara terbaik untuk proses pengawetan ikan.…”
Pantai Lhok Seudu terletak pada perlintasan jalan raya Banda Aceh - Meulaboh yangberjarak ±20 km jika ditempuh dari Kota Banda Aceh. Pantai Lhok Seudu terletak diKecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. Letak strategis pantai Lhok Seudu yang beradadi perlintasan Barat-Selatan Aceh dengan Timur-Utara Aceh merupakan suatu potensi besaruntuk pengembangan sektor ekonomi. Potensi lain, Lhok Seudu secara umum merupakansalah satu destinasi wisata yang indah di Provinsi Aceh. Pengolahan ikan selama iniumumnya dengan metode pengeringan alami. Permasalahan yang dihadapi dengan sistempengeringan konvensional antara lain; sangat tergantung pada cuaca, ketika cuaca mendungdan musim penghujan, pengeringan tidak bisa dilakukan sehingga produk olahanterbengkalai. Pengeringan dengan sistem terbuka juga seringkali mendapat gangguan sepertiburung, kucing dan selanjutnya kontaminasi debu juga tid ak dapat dihindari, sehinggaproduk yang dihasilkan kurang higienis. Solusi yang tepat dari permasalahan tersebut adalahpenggunaan alat pengering tipe efek rumah kaca yang telah dinamakan dengan GHE Vent.dryer (Green House Effect Ventilator dryer). Tujuan penelitian ini adalah mengaplikasikandan evaluasi performansi alat pengering ikan GHE Vent. dryer pada proses pengeringan ikansebagai produk unggulan daerah Pantai Lhok Seudu Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar.Metode pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan dengan pendekatan eksperimen yangdiawali dengan persiapan alat dan bahan (GHE Vent. dryer dan ikan), kemudian diikutidengan proses pengeringan ikan secara konvensional dan penggunaan GHE Vent. dryer.Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pengamatan waktu dan kapasitas pengeringan.Hasil kajian menunjukkan bahwa pengeringan menggunakan GHE Vent. dryer dapatmempersingkat waktu pengeringan dan produk yang dihasilkan lebih hiegenis.
“…However, fresh fish contains up to 80% water and is a highly perishable material (Bala and Mondol, 2001). If fresh fish is not directly consumed or processed into finished products, the fish will quickly decay and become waste (Sidhi et al, 2017). Prompt preservation of fish prevents decay and maintains the quality of the fish.…”
Virtual Money emerge as payment instruments in recent years. Based on the report of the Indonesian NRA Team in 2015, virtual currecy such as Bitcoin consider as Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) emerging threat because the use of Bitcoin in Indonesia has been developed as an alternative payment of property transactions, luxury vehicles, beverage and accommodation. The aim of this study is to analyze the potential use of virtual currency in money laundering and financing terrorism in Indonesia. The absence of regulatory and oversight authorities, the use of vulnerable virtual currency is used for illegal transactions, money laundering and terrorism financing. The conditions of such transactions can open up opportunities for fraud and crime in various forms that can harm society. In addition to the virtual currency that has a vagueness underlying asset for its value, speculative virtual currency transactions can pose a risk of bubble that not only harms the public but also potentially disrupts the stability of the financial system.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.