ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kematangan karir mahasiswa prodi ekonomi dalam pemilihan karir. Subjek penelitian ini berjumlah 40 orang mahasiswa. Alat pengumpulan data menggunakan angket dan skor yang digunakan untuk analisis data. Variabel ini memiliki 2 sub domain yaitu domain sikap terdiri 5 indikator dan domain keterampilan terdiri dari 5 indikator juga. Hasil penelitian menunjukkan kematangan karir mahasiswa prodi ekonomi dalam pemilihan karir berada pada tahap yang rendah. Terdapat perbedaan kematangan karir antara lakilaki dan perempuan yang lebih dominan kematangan karir perempuan lebih tinggi berbanding kematangan karir laki-laki. Dengan demikian, hasil penelitian ini memberikan hasil yang bermakna yang dapat menjadi rujukan bagi seluruh stake holder dalam pengembangan mahasiswa menjadi mandiri dan cemerlang di masa depan. Saran bagi penelitian selanjutnya sangat penting dijalankan bagi seluruh mahasiswa supaya dapat mengetahui kematangan karir mahasiswa secara komprehensif.
PENDAHULUANPada era revolusi industri 4.0 ini sangat memberi dampak bagi seluruh generasi dalam pemilihan karir. Teknologi sangat memberi peranan yang penting bagi mahasiswa yang akan menghadapi dunia pekerjaan. Ditambah pekerjaan yang sangat susah didapati dan prospek pekerjaan yang semakin berkurang. Lulusan sarjana dari universitas semakin bertambah yang merupakan itu semua adalah calon pengangguran. Penyebabnya adalah rendahnya ketahanan dan beradaptasinya mahasiswa dalam menghadapi perkembangan zaman tidaklah terikuti (Salleh Amat, ;241). Ditambah lagi ramai mahasiswa yang masih rendah pengetahuan, informasi pekerjaan tidak banyak didapatkan, arah cita-cita tidak jelas, perancangan karir, dan penyelesaian masalah tidaklah bisa terselesaikan. Hal ini lah mahasiswa menjadi galau atau kacau ketidak keruan dalam menghadapi perkembangan zaman ini. Mahasiswa menjadi bingung dalam menentukan pekerjaan yang sesuai dengan minat bakatnya sendiri dan mahasiswa menjadi bermalas-malasan serta banyak bermain untuk mencari kebahagiaan dalam kehidupannya. Seharusnya universitas telah memikirkan bagaimana lulusan calon alumninya menjadi cemerlang dan bagus kematangan karir selepas tamat daripada universitas. Apalagi, konselor di universitas masih banyak belum ada unit atau bidang konselor di universitas yang bisa membantu masalah-masalah mahasiswa terutama masalah sikap dan keterampilan mahasiswa yang ada di universitas.