Struktur Komunitas Terumbu Karang di Bagian Selatan Pulau Kabung, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat

Abstract

Secara administrasi, Pulau Kabung terletak di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Pulau Kabung memiliki potensi sumberdaya laut, termasuk terumbu karang. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kondisi terumbu karang di bagian Selatan Pulau Kabung, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Line Intercept Transect (LIT) dari 3 stasiun dengan kedalaman yang berbeda yaitu pada kedalaman 3 m dan kedalaman 6 m. Hasil persentase tutupan karang yang diperoleh pada kedalaman 3 m sebesar 41,3 % dan pada kedalaman 6 me sebesar 41,13 % yang hasil tersebut mendekati kategori baik namun masih masuk dalam kategori sedang. Nilai indeks keanekaragaman diperoleh sebesar 2,53 masuk dalam kategori sedang, indeks keseragaman sebesar 0,85 yang masuk dalam kategori tinggi dan indeks dominansi sebesar 0,17 yang masuk dalam kategori rendah.

Struktur Komunitas Ikan Kakatua (Scaridae) di Selatan Pulau Kabung Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat

“…Riset terumbu karang yang sudah dicoba oleh Edrus et al (2004) di Pulau Kabung menyimpulkan bahwa kondisi terumbu karang di area ini masuk dalam kategori sangat baik dengan tutupan karang sebesar 78,9%. Namun, pada penelitian yang dilakukan oleh Nadiansyah et al (2022) status keadaan terumbu karang di perairan Pulau Kabung pada tahun 2022 mengalami penurunan dalam kategori sedang dengan nilai tutupan karang sebesar 41,3%. Oleh karena itu, untuk mengetahui hubungan antara ikan kakatua terhadap terumbu karang perlu dilakukan penelitian ini supaya dapat memberikan informasi yang terbaru mengenai kelimpahan ikan kakatua terhadap tutupan terumbu karang di perairan Pulau Kabung, Kalimantan Barat.…”

“…Berdasarkan hasil pengamatan kelimpahan ikan kakatua di area penelitian berkisar 0,05-0,19 ind/m 2 (Gambar 4). Kelimpahan ikan Kakatua terendah di area penelitian pada Stasiun 1 yaitu 0,05 ind/m 2 , hal ini karena area tersebut merupakan kawasan wisata dimana kawasan tersebut sering dijadikan tempat berenang dan snorkelling yang berlebihan oleh wisatawan sehingga menyebabkan rusaknya karang akibat terinjak secara sengaja ataupun tidak sengaja dibuktikan dengan hasil persantase tutupan karang yang cukup rendah 38,60% (Nadiansyah et al, 2022) Gambar 3. Komposisi Ikan Kakatua 2022).…”

“…Kelimpahan ikan kakatua terendah di Pulau Kabung pada Stasiun 1 yaitu 0,05 ind/m 2 dan kelimpahan ikan kakatua tertinggi pada Stasiun 4 yaitu 0,19. Sedangkan, hasil penelitian dari Nadiansyah et al (2022) persentase terumbu karang hidup berkisar 31,0-46,7% (Gambar 6). Tutupan karang tertinggi pada Stasiun 4 dengan tutupan 46,7%, sedangkan tutupan terendah pada Stasiun 1 dengan tutupan 31,0% (Nadiansyah et al, 2022).…”

“…Sedangkan, hasil penelitian dari Nadiansyah et al (2022) persentase terumbu karang hidup berkisar 31,0-46,7% (Gambar 6). Tutupan karang tertinggi pada Stasiun 4 dengan tutupan 46,7%, sedangkan tutupan terendah pada Stasiun 1 dengan tutupan 31,0% (Nadiansyah et al, 2022).…”

“…Suhu air merupakan salah satu faktor penting bagi Gambar 6. Hubungan Kelimpahan Ikan Kakatua dan Tutupan Terumbu Karang (Nadiansyah et al, 2022) kehidupan organisme laut, karena suhu dapat mempengaruhi aktivitas metabolisme dan perkembangbiakan organisme tersebut (Armanto et al, 2022). Suhu perairan yang diperoleh pada setiap stasiun berkisar 29,55 -29,85°C.…”