2016
DOI: 10.20885/ejem.v7i1.6667
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Struktur dan kinerja industri Indonesia setelah 50 tahun merdeka: Adakah peluang kecil?

Abstract: Sejak tahun 1996, pemerintah orde baru telah membangun suatu pemerintahan nasional yang kuat menempatkan stabilitas politik sebagai landasan untuk mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia. Politik sebagai panglima telah diganti dengan ekonomi sebagai panglima, dan mobilisasi massa atas dasar partai secara perlahan digeser oleh birokrasi dan politik teknokratis.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Banyaknya jumlah tenaga kerja yang bekerja pada sektor IMK memperlihatkan betapa pentingnya peranan IMK dalam membantu memecahkan masalah pengangguran sebagai salah satu penyebab munculnya masalah kemiskinan dan pemerataan distribusi pendapatan. Lokasinya yang banyak di perdesaan membuat keberadaan dari IMK akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja, pengurangan jumlah kemiskinan, mengurangi kesenjangan distribusi pendapatan antar wilayah, dan pembangunan ekonomi, terutama di wilayah perdesaan (Simatupang et al, 1994;Kuncoro, 1996). Dengan kata lain, pengembangan IMK merupakan bagian dari strategi pembangunan ekonomi yang pro-poor dan pro-job.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Banyaknya jumlah tenaga kerja yang bekerja pada sektor IMK memperlihatkan betapa pentingnya peranan IMK dalam membantu memecahkan masalah pengangguran sebagai salah satu penyebab munculnya masalah kemiskinan dan pemerataan distribusi pendapatan. Lokasinya yang banyak di perdesaan membuat keberadaan dari IMK akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja, pengurangan jumlah kemiskinan, mengurangi kesenjangan distribusi pendapatan antar wilayah, dan pembangunan ekonomi, terutama di wilayah perdesaan (Simatupang et al, 1994;Kuncoro, 1996). Dengan kata lain, pengembangan IMK merupakan bagian dari strategi pembangunan ekonomi yang pro-poor dan pro-job.…”
Section: Pendahuluanunclassified