2017
DOI: 10.20961/sepa.v12i1.14204
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strategi Pengembangan Sorgum Di Kabupaten Wonogiri

Abstract: This study aims to determine the potential of sorghum as compared to other food  commodities,  the  condition  of  internal  and  external  factors  of  sorghum,  and alternative  strategies  that  can  be  applied  in  Wonigiri.  This  study  uses  descriptive analytical  basis.  The  research  location  in  Wuryantoro,  Eromoko,  Pracimantoro, Giritontro,  and  Batuwarno  on  Wonogiri.  The  informants  are  choosen  intentionally (purposive). The data analysis that has been used is Exponential Comparative M… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Sorgum juga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di Indonesia karena memiliki area adaptasi yang luas. Tanaman sorgum toleran terhadap berbagai jenis lahan baik lahan dengan genangan air pada saat musim kemarau maupun lahan kering, dapat juga berproduksi di lahan marjinal dan relatif tahan terhadap penyakit (Syafruddin et al, 2017;Kambuno et al, 2021) Kabupaten Sumba Timur terpilih menjadi salah satu wilayah pengembangan sorgum di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada awal tahun 2022 Kantor Staf Kepresidenan (KSP) bekerjasama dengan PT Sumba Moelti Agriculture (PT SMA) yang bermitra dengan petani di Kabupaten Sumba Timur mulai menginisiasi penanaman sorgum di areal seluas 60 ha.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Sorgum juga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di Indonesia karena memiliki area adaptasi yang luas. Tanaman sorgum toleran terhadap berbagai jenis lahan baik lahan dengan genangan air pada saat musim kemarau maupun lahan kering, dapat juga berproduksi di lahan marjinal dan relatif tahan terhadap penyakit (Syafruddin et al, 2017;Kambuno et al, 2021) Kabupaten Sumba Timur terpilih menjadi salah satu wilayah pengembangan sorgum di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada awal tahun 2022 Kantor Staf Kepresidenan (KSP) bekerjasama dengan PT Sumba Moelti Agriculture (PT SMA) yang bermitra dengan petani di Kabupaten Sumba Timur mulai menginisiasi penanaman sorgum di areal seluas 60 ha.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sumba Timur merupakan daerah kering, sehingga sangat sesuai bagi pembudidayaan komoditas sorgum. Sorgum merupakan salah satu tanaman pangan yang sangat cocok dan bisa beradaptasi dengan lahan pertanian yang kering (Syafruddin et al, 2017). Peluang usaha untuk diversifikasi olahan sorgum di Indonesia pada saat sekarang ini sangat tinggi, dimana sorgum bisa menggantikan tepung terigu yang selama ini menjadi bahan baku utama produk-produk pangan olahan seperti kue, mie, roti dan jajanan lainnya.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Identifikasi Faktor Internal Dan Ekster...unclassified
“…Sorghum is one type of food crop commodity that has the potential to be developed in Indonesia because it can grow in drought and stagnant water (Syafruddin et al, 2015), while climatologically, Indonesia has two seasons, namely the rainy season and dry season (BMKG, 2019). Sorghum plants can also increase the country's foreign exchange earnings because sorghum can be traded internationally.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…This is due to a shortage of locations that utilize sorghum for food, feed, and industrial raw materials, as well as the fact that the exploitation pattern is still the same. Some areas that have long been known and become the leading sorghum producers in Indonesia are Central Java, West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara (Syafruddin et al, 2015). The slow development of sorghum until now is indicated by data on the development of national sorghum production, which has not been included in agricultural statistics, indicating that this commodity has not received priority for development (Luna & Widowati, 2010).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%