Salt is one of the strategic commodity products for human life today, not only used as consumption, salt is now widely used as material for industry, beauty products, agriculture and health. Determination of salt quality depends on the condition of the waters and environmental conditions that are made as a place of salt production. The purpose of this research is to determine the initial conditions of salt pond waters and community perceptions about the environmental conditions in Ageng hamlet of Pinggir Papas village, Sumenep Madura. The method used explorative quantitative descriptive and data collection techniques in this study using purposive sampling. Data retrieval is done at 3 stations (pond) with duplo tests. The results of the measurement of the average initial conditions of salt pond waters in the village of Ageng obtained temperatures between 31-34 ° C, turbidity of 5.80-7.91 NTU, conductivity 1985-1988 µS / cm, pH 7.2-7.5, COD 20.45-26.23 mg / L, 2-4 plastic particles, coliform 15-150 / 100 ml and for the value of perception found high values. The condition of the waters and the environment of salt ponds in the Ageng hamlet shows conditions that are classified as normal limits to mild contamination for raw materials for salt production.
Keywords: salt production, water conditions and community perception
ABSTRAK
Garam meupakan salah satu produk komodatis yang strategis bagi kehidupan manusia saat ini, tidak hanya digunakan sebagi konsumsi, garam saat ini sudah banyak di gunakan sebagai bahan untuk industri, produk kecantikan, pertanian dan kesehatan. Penentu kualitas garam tergantung dari kondisi perairan dan kondisi lingkungan sekitar yang di jadikan sebagai tempat produksi garam. Tujuan penelitain ini yaitu untuk mengetahui kondisi awal perairan tambak garam dan persepsi masyarakat tentang kondisi lingkungan di dusun Ageng desa Pinggir Papas, Sumenep Madura. Metode yang diguankan pada penelitain yaitu metode deskriptif kuantitatif ekploratif dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Pengambilan data dilakukan pada 3 stasiun (Kolam) dengan ulangan Duplo. Hasil rata-rata pengukuran kondisi awal perairan tambak garam di dusun Ageng diperoleh suhu antara 31-34 °C, kekeruhan 5,80-7,91 NTU, Konduktivitas 1985-1988 µS/cm, pH 7,2-7,5, COD 20,45-26,23 mg/L, plastic 2-4 partikel, coliform 15-150/100 ml dan untuk nilai persepsi didapati nilai yang tinggi. Kondisi perairan dan lingkungan tambak garam di dusun Ageng menunjukan kondisi yang tergolong batas normal hingga tercemar ringan untuk bahan baku produksi garam.
Kata Kunci: produksi garam, kondisi perairan dan persepsi masyarakat