2019
DOI: 10.36916/jkm.v4i2.89
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strategi Pendampingan Pekerja Sosial Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Ghrasia

Abstract: Penderita gangguan jiwa di Indonesia mencapai lebih dari 28 juta orang, dengan kategori gangguan jiwa ringan 11,6% dari populasi dan 0,46% menderita gangguan jiwa berat atau 46 per mil. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar  menyatakan 14,1% penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa dari yang ringan hingga berat, kondisi ini diperberat melalui aneka bencana alam yang terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan menurut data WHO pada tahun 2016, terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta ora… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 1 publication
(1 reference statement)
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Sedangkan, gangguan jiwa adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia. (Fitri, 2019) Klasifikasi penyakit mental atau gangguan kejiwaan sendiri dibedakan menjadi beberapa hal diantaranya yaitu gangguan mental organic, simtomatik, skizofrenia, gangguan skizotipal, gangguan waham, gangguan suasana perasaan (mood/afesktif), gangguan neurotik, gangguan somatoform, gangguan stress. (Mslim, 2019) Diantara klasifikasi gangguan jiwa tersebut terdapat satu jenis gangguan jiwa yang dianggap memiliki skrizofrenia karena gangguan kejiwaan ini melalui proses yang menahun (kronik), sering mengalami kekambuhan(eksaserbasif) serta banyak di derita.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Sedangkan, gangguan jiwa adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia. (Fitri, 2019) Klasifikasi penyakit mental atau gangguan kejiwaan sendiri dibedakan menjadi beberapa hal diantaranya yaitu gangguan mental organic, simtomatik, skizofrenia, gangguan skizotipal, gangguan waham, gangguan suasana perasaan (mood/afesktif), gangguan neurotik, gangguan somatoform, gangguan stress. (Mslim, 2019) Diantara klasifikasi gangguan jiwa tersebut terdapat satu jenis gangguan jiwa yang dianggap memiliki skrizofrenia karena gangguan kejiwaan ini melalui proses yang menahun (kronik), sering mengalami kekambuhan(eksaserbasif) serta banyak di derita.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Skizofrenia merupakan gangguan psikiatrik yang gejalanya ditandai dengan disorganisasi pola pikir yang signifikan dan dimanifestasikan dengan permasalahan kognisi dan komunikasi dan gangguan terhadap realitas atau halusiansi dan waham. (Fitri, 2019) Dalam hal ini bisa diambil secara garis besar bahwa penderita gangguan kejiwaan mengalami permasalahan dalam membedakan realitas dan permasalahan yang berkaitan dengan pola pikir seperti komunikasi dan kognisinya. Dengan keterbatasan tersebut penderita gangguan jiwa mendapatkan stigma buruk dari masyarakat, padahal dengan menggunakan konsep Hak Asasi Manusia yang diartikan universal, berarti berlaku dimana saja dan untuk siapa saja serta tidak dapat diambil oleh siapapun penting untuk diterapkan demi menjunjung kesetaran hak dari tiap tiap individu.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Penelitian lain juga telah digarisbawahi, bahwa cakupan intervensi pekerja sosial di bidang kesehatan jiwa sangatlah luas dibandingkan dengan profesi lainnya serta dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang kesehatan jiwa sehingga mampu memberikan pelayanan optimal (Cesare & King, 2015). Di sektor rumah sakit, pekerja sosial telah mengembangkan strategi pelayanan dalam bentuk edukasi biopsikosial dan spiritual, meningkatkan kesadaran pasien, serta meningkatkan kemampuan dan keterampilannya kepada pasien-pasien yang mengalami gangguan skizofrenia (Fitri, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified