STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM  MEMBANGUN KESADARAN MEREK (Studi Kasus Private Label pada Fast Moving Consumer Goods Giant Ekstra Central Business District, Bintaro, Tangerang Selatan)

Siregar, Rachmi Kurnia

doi:10.36080/comm.v6i1.4

Cited by 8 publications

(8 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Strategi yang dilakukan oleh perusahaan diidentifikasi cukup beragam. Berbagai strategi komunikasi pemasaran tersebut tidak hanya digunakan untuk mengenalkan keberadaan sebuah produk, tapi juga ikut mendistribusikan informasi dan memberikan pengetahuan mengenai informasi terkait atau manfaat suatu produk, sehingga mendorong keinginan untukdari konsumen untuk membeli dan menggunakannya (Siregar, 2015). Lebih lanjut, strategi pemasaran juga dimungkinkan untuk dimaksimalkan dalam mempromosikan penggunaan dompet digital yang memberi kemudahan transaksi pembayaran non-tunai.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Komunikasi Pemasaran Gojek Cabang Makassar Terkait Gopay di Instagram

Kurniawan,

Alumidin,

Akbar

2023

Jikom

View full text Add to dashboard Cite

Tujuan penelitian ini untuk melihat tren terbaru dalam penggunaan metode transaksi pembayaran non-tunai di Indonesia, khususnya Cabang Gojek Kota Makassar terkait Gopay. Studi ini berfokus pada strategi pemasaran Gojek dari Cabang Kota Makassar di media sosial seperti Instagram. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitaif dengan sumber data berasal dari akun Instagram (gojekinmakassar). Pengumpulan data dilakukan dengan mesin pencari di Google Chrome dan Aplikasi Instagram dengan fokus pencarian berdasarkan kata kunci yang relevan terkait Gojek dan GoPay di Kota Makassar. Temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang digunakan oleh Gojek dari Cabang Kota Makassar dalam mempromosikan penggunaan Gopay sebagai alternatif untuk mempermudah transaksi pembayaran yaitu dengan memaksimalkan penggunaan media sosial Instagram. Cabang Gojek Kota Makassar diidentifikasi menggunakan akun (gojekinmakassar) sebagai media pemasaran dan promosi. Pendekatan pada strategi tersebut memungkinkan pengguna media sosial lainnya untuk mendapatkan informasi dan keterikatan sosial yang tinggi. Keterikatan sosial tinggi dari Gojek dengan pengguna media sosial lainnya dapat ditelusuri pada jumlah pengikut di Instagram yang relatif cukup besar. Adanya hubungan keterikatan tersebut dianggap sebagai capaian yang bagus, terutama jika menyadari hal tersebut hanya melibatkan Gojek dari salah satu Cabang perusahaan, terutama Makassar yang berada jauh di luar Pulau Jawa. Penggunaan media sosial Instagram juga didukung dengan adanya upaya untuk memaksimalkan beberapa fitur yang tersedia. Fitur-fitur tersebut diidentifikasi di antaranya Instagram Stories, Instagram Reels, dan Instagram Post. Media sosial dianggap ikut berkontribusi pada strategi komunikasi pemasaran Gojek terkait penggunaan Gopay sebagai alternatif transaksi pembayaran non-tunai.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Komunikasi Pemasaran Gojek Cabang Makassar Terkait Gopay di Instagram

Kurniawan,

Alumidin,

Akbar

2023

Jikom

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Dengan adanya label atau merk maka karakteristik produk semakin jelas sehingga konsumen atau masyarakat akan lebih mudah untuk mengingat dan mencarinya. Sesuai dengan pendapat Irrubai (2015) dan Siregar (2015) bahwa label atau merk akan membantu konsumen untuk lebih mudah mengenali suatu produk serta kemasan juga sangat bermanfaat terutama untuk melindungsi produk. Selain itu, kemasan juga dapat digunakan sebagai media untuk promosi produk sesuai dengan pendapat Apriyanti (2018) baik label maupun kemasan harus dibuat menarik agar dapat menjadi media untuk memasarkan produk (Widiati, 2019).…”

Section: B Pendampingan Pembuatan Label Dan Kemasanunclassified

Pendampingan Usaha Lemang (Timbu) Khas Desa Bolo Untuk Meningkatkan Nilai Jual

Rimawan

Hamidah

Muthiah

et al. 2022

Karunia

View full text Add to dashboard Cite

The number of lemang entrepreneurs typical food of Bolo Village is decreasing even from lemang entrepreneurs who are still in production, their sales volume is decreasing. The main factors that cause this condition are low business management skills, no touch of technology, unattractive product displays, dirty and dusty, unhygienic, no labels and packaging so that it has an impact on reducing people's buying interest. Another problem faced by partners is that the production of lemang does not last long, as well as the low ability of partners to make jam as a complementary product from lemang. The activity methods used in community service activities include assistance in the form of changing mindsets regarding business management, training, and practice, as well as tool design as well as design/brand and packaging development. At each stage of the activity an evaluation is carried out both process evaluation and outcome evaluation so that the output of the activity can be measured. The results of this activity: 1) there is a change in mindset regarding business management; 2) the innovation of Lemang products; and 3) the existence of a label/brand design and product packaging

show abstract

“…Pengembangan strategi pemasaran menjadi solusi yang ditawarkan oleh banyak ahli dalam menyelesaikan masalah di desa wisata. Setiawan & Hamid, (2014); Siregar (2015) dan Soemanto (2016) menekankan pada pentingnya strategi promosi dalam memasarkan desa wisata. Sementara itu Khairo et al (2019); Novitaningtyas et al (2020); Ratu & Adikampana (2016) dan Zahro (2012) menyarankan pengelola desa wisata untuk menerapkan strategi pemasaran yang komprehensif dan mengintegrasikan semua faktor pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran desa wisata.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Identifikasi Faktor-Faktor Penentu Strategi Pemasaran Desa Wisata Banyumulek

Permadi,

Arifah Tara,

Oktariyani

2022

JMM UNRAM

View full text Add to dashboard Cite

This research is aimed to identify determinant factors of Banyumulek rural tourism marketing strategy. This research was qualitative research that used descriptive techniques and SWOT analysis as its tools. The participants chosen by a purposive sampling method. The data was collected by using observation, interview, documentation, and library study. The result of the research showed that there were 13 internal factors and 8 external factors which became the determinant factors of Banyumulek rural area marketing strategy. These factors were divided into nine Strengths, four Weaknesses, four Opportunities, and four Threats. The main Strength of the village was the ability of village craftsmen to produce traditional pottery. The prime weakness of the rural tourism area was low tourism facility. Meanwhile the Banyumulek village main opportunity was market opportunity at home and abroad; and the prime threat to the Banyumulek Tourism Village is the decrease in the use of earthenware products due to the fading of cultural customs and local wisdom values.

show abstract

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM MEMBANGUN KESADARAN MEREK (Studi Kasus Private Label pada Fast Moving Consumer Goods Giant Ekstra Central Business District, Bintaro, Tangerang Selatan)

Cited by 8 publications

References 0 publications

Komunikasi Pemasaran Gojek Cabang Makassar Terkait Gopay di Instagram

Komunikasi Pemasaran Gojek Cabang Makassar Terkait Gopay di Instagram

Pendampingan Usaha Lemang (Timbu) Khas Desa Bolo Untuk Meningkatkan Nilai Jual

Identifikasi Faktor-Faktor Penentu Strategi Pemasaran Desa Wisata Banyumulek

Contact Info

Product

Resources

About