Azotemia adalah peningkatan konsentrasi senyawa nitrogen nonprotein dalam darah, yang terdiri dari urea dan kreatinin. Azotemia dapat dikategorikan menjadi mekanisme prerenal, renal, dan postrenal. Azotemia postrenal merupakan kondisi urologi yang disebabkan oleh gangguan saluran kemih bawah. Infeksi saluran kemih bawah mencegah pengumpulan dan pengeluaran urin normal dari tubuh. Tulisan ini melaporkan kasus Seekor kucing jantan ras persia campuran bernama Abu umur 1,5 tahun berwarna rambut dark grey, dengan bobot badan 4,19 kg dibawa ke klinik dengan tanda klinis berupa lesu dan lemas (lethargic), frekuensi urinasi tinggi namun urin sedikit (polakiuria), kencing berdarah (hematuria), nyeri saat urinasi (stranguria), dan distensi vesica urinaria (VU) dan penurunan nafsu makan. Pemeriksaan radiografi menunjukkan pembesaran ukuran pada VU. Pemeriksaan urinalisis menggunakan uji dipstick menunjukkan protein +1, eritrosit +2 (50), leukosit +2 (75), pH 7, dan berat jenis (BJ) 1,040. Pemeriksaan sedimentasi didapatkan hasil berupa urin berwarna kemerahan, buih berwarna putih, adanya endapan, dan bau pesing. Pemeriksaan mikroskopis menunjukkan adanya kristal magnesium ammonium fosfat (struvite). Pemeriksaan hematologi rutin terjadi peningkatan neutrofil (neutrofilia) diartikan sebagai respon inflamasi secara akut. Pemeriksaan biokimia darah menunjukkan peningkatan pada kreatinin dan Blood Urea Nitrogen (BUN). Pengujian Symmetric Dimethylarginine Assay (SDMA) diperoleh hasil 19 ?g/dL. Kucing di diagnosa azotemia postrenal akibat infeksi saluran kemih bawah. Terapi yang diberikan adalah terapi cairan, antibiotik, multivitamin, pergantian diet pakan, dan pembilasan dengan bantuan kateter urin. Enam minggu pasca sembuh, analisis biokimia sebagai parameter azotemia kembali kebatas nilai normal. Deteksi azotemia postrenal dengan penilaian cepat dan akurat penting untuk kesembuhan pasien.