Swamedikasi merupakan praktik penyembuhan dilakukan secara mandiri dengan mendiagnosis gejala, penentuan obat hingga penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi tanpa resep dokter. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan pola swamedikasi mahasiswa kesehatan di dua Perguruan Tinggi di Kota Medan. Metode penelitiannya adalah kuantitatif deskriptif dengan desain survey. Pengumpulan datanya yakni pembagian angket via google form. Pengolahan data menggunakan teknik probability sampling yaitu simple random sampling. Hasil penelitiannya yakni pengetahuan swamedikasi dalam kategori baik dimiliki PT(A) 57,7% dan 63,5% PT(B), sangat baik 38,5% PT(A) dan 30,8% PT(B), kurang baik 3,8% PT(A) dan 3,8% PT(B), dan tidak baik pada PT(B) sebesar 1,9%. Dari segi pola/upaya swamedikasi yang dilakukan, kategori baik sebesar 71,2% PT(A) dan 51,9% PT(B), sangat baik 26,9% PT(A) dan 44,2% PT(B), kurang baik 1,9% PT(A) dan 1,9% PT(B), dan tidak baik 2% pada PT(B). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa kesehatan dari kedua PT memiliki pengetahuan dalam kategori baik, akan tetapi PT(A) sedikit lebih baik mengenai pengetahuan (96,2%) dan pola swamedikasi (98,1%) dibandingkan pengetahuan (96,3%) dan pola swamedikasi (96,1%) PT(B).