E-Commerce di Indonesia diprediksi akan berkembang sangat pesat dan menjadi market leader di Asia Tenggara, mengingat 96% pengguna internet di Indonesia telah menggunakannya. Kondisi saat ini mengenai dampak COVID-19 pada industri E-Commerce global menunjukkan peningkatan signifikan dalam lalu lintas web harian lebih dari 50%, kemungkinan diakibatkan social distancing dan physical distancing oleh konsumen. Dari maraknya persaingan, banyak pertimbangan dari konsumen, sulitnya memilih produk yang sama tetapi memiliki harga yang berbeda membuat konsumen masih bingung dalam memilih E-Commerce yang tepat untuk melakukan transaksi. Untuk mengatasinya, sistem pendukung keputusan (SPK) dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi dalam memilih E-Commerce yang tepat. Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah kombinasi dari AHP-SAW dan AHP-WP untuk diimplementasikan dalam perangkat lunak berbasis web. E-Commerce terbaik di Indonesia yang ditentukan berdasarkan bobot kriteria dari 5 sumber aktif pengguna E-Commerce serta penilaian alternatif berdasarkan survei eIQ Consumer Pulse 2019, menyatakan bahwa alternatif “Bukalapak” merupakan E-Commerce terbaik dengan Nilai preferensi AHP-SAW sebesar 0,8543 dan AHP-WP sebesar, 0,1711. Terdapat perbedaan ranking pada perhitungan AHP-SAW dan AHP-WP dimana peringkat ke-2 pada AHP-SAW adalah alternatif “Tokopedia” dan peringkat ke-3 pada AHP-WP adalah alternatif “Lazada”, sedangkan peringkat ke-2 pada AHP-SAW adalah alternatif “Lazada” dan peringkat ke-3 pada AHP-WP adalah alternatif “Tokopedia”. Hal ini disebabkan pada tata cara normalisasi yang berbeda sehingga perbedaan yang sangat tipis tersebut membuat perbedaan hasil pada perankingan.