2017
DOI: 10.31385/jl.v12i1.84.97-112
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

SPIRIT SACROSANCTUM CONCILIUM. Mendorong Sebuah Liturgi Yang Hidup, Kontekstual, Inkulturatif

Abstract: The reform of the liturgy is to be “marked by the gong of tradition and the spirit of genuine renewal”. This “motto” of liturgical renewal reminds us of the importance of being aware that both tradition and our contemporary situation need to be experienced together in our celebrations. The purpose of the liturgical renewal by the Second Vatican Council, was not renewal for the sake of renewal itself, but rather so that celebrations produced by such reform are meaningful for the active participation of the peop… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Studia philosophica et Theologica 19, no 2 (2019) perlu rela diajar oleh Sabda Allah 45 dan disegarkan oleh santapan Tubuh Tuhan 46 . Anak perlu bersyukur dan mempersembahkan diri kepada Allah serta mengalami persatuan dengan Allah dan antara anak satu sama lain (SC 14,30,48) 47 .…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Studia philosophica et Theologica 19, no 2 (2019) perlu rela diajar oleh Sabda Allah 45 dan disegarkan oleh santapan Tubuh Tuhan 46 . Anak perlu bersyukur dan mempersembahkan diri kepada Allah serta mengalami persatuan dengan Allah dan antara anak satu sama lain (SC 14,30,48) 47 .…”
Section: Pembahasanunclassified
“…23 No. 1, April 2023p-ISSN: 2085-0743 https://doi.org/10.34150/jpak.v22i1.432 e-ISSN: 2655 partisipasi aktif, atau dalam Bahasa Latin Participatio Actuosa (Active Participation) (Ledot, 2017). Tanpa aspek ini, liturgi Gereja pasca Konsili Vatikan II jatuh pada praktik modifikasi liturgi pra Konsili Vatikan II tanpa substansi eklesial yang meyakinkan bahwa keterlibatan Allah dalam kehidupan manusia mendorong semua manusia untuk ikut ambil bagian dalam kehidupanNya yang kudus.…”
Section: Pembahasan 21 Tinjauan Pustaka 211 Gereja Dan Perempuanunclassified
“…Gereja Katolik adalah Gereja yang inklusif di mana terbuka untuk menanggapi tuntutan zaman. Melalui semangat ini, maka dalam liturgi pasca Konsili Vatikan II secara tegas mendorong keterlibatan semua umat beriman tanpa memandang gender maupun status; liturgi adalah perayaan umat, maka pelayanan liturgi melibatkan semua umat (Mathias Jebaru Ledot, 2017. Partisipasi aktif dalam liturgi mulai digaungkan setelah Konsili Vatikan II dan menjadi tanda pembaharuan dalam pelayanan liturgi (Raong, Didakus, and Nampar, 2022).…”
Section: Perempuan Dalam Gereja Katolikunclassified
“…Konsili memandang hal ini sebagai kewajiban Gereja untuk secara istimewa mengusahakan pembaruan dan pengembangan liturgi (SC, 1). Secara khusus hal ini dirumuskan dalam SC 37-38 bahwa, "Gereja dalam hal liturgi tidak boleh mewajibkan suatu keseragaman yang kaku, sebaliknya, ia harus memberi ruang kepada kemajemukan bentuk dan penyesuaian yang wajar dengan pelbagai kelompok, daerah, dan bangsa" (Ledot, 2002). Salah satu penyesuaian liturgi yang dilaksanakan sebagai bentuk kontekstualisasi liturgi di Paroki Mbeling dengan menjadikan torok (Bentuk doa permohonan orang Manggarai kepada Wujud Tertinggi) sebagai bagian dalam liturgi ritus perarakan persembahan pada perayaan ibadat Sabda Hari Raya Minggu Paskah tahun C/21 April 2019.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Liturgi Sebagai Sumber Dan Puncak Hidup Iman Menurut Sacrosantum Conciliumunclassified