2019
DOI: 10.1088/1757-899x/523/1/012049
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Spatial extension as a housing strategy in Kampung Kota: A case study from Kampung Kingkit, central Jakarta

Abstract: The massive flood of urbanization implicates the shortage of affordable housing for low-income people in the big cities, especially in Jakarta. To live and survive in Jakarta, the kampung kota becomes the housing solution rather than problems, due to its ability in providing low-cost housing. While it solves the affordability and the proximity to job location issues, this type of settlement is responsible for several wicked problems to its dwellers, such as space scarcity. Additionally, it creates inevitable h… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Kampung kota secara morfologi merupakan ruang informal yang terbentuk secara tidak terencana, dimana ruang-ruang tersebut berisi kondisi sosial dan karakter budaya masyarakat yang masih mencirikan pedesaan (Soetomo, 2009). (Kurniasari et al, 2019) menjelaskan, penduduk kampung berasumsi bahwa gang adalah ruang yang dapat digunakan untuk aktivitas hunian. Beliau juga menjelaskan bahwa ketidaksesuaian antara kondisi tempat tinggal dengan kebutuhan penghuni yang harus dipenuhi, mengharuskan kegiatan rumah dilakukan diluar rumah seperti kegiatan memasak dan mencuci dilakukan di gang rumah.…”
Section: Kajian Literaturunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kampung kota secara morfologi merupakan ruang informal yang terbentuk secara tidak terencana, dimana ruang-ruang tersebut berisi kondisi sosial dan karakter budaya masyarakat yang masih mencirikan pedesaan (Soetomo, 2009). (Kurniasari et al, 2019) menjelaskan, penduduk kampung berasumsi bahwa gang adalah ruang yang dapat digunakan untuk aktivitas hunian. Beliau juga menjelaskan bahwa ketidaksesuaian antara kondisi tempat tinggal dengan kebutuhan penghuni yang harus dipenuhi, mengharuskan kegiatan rumah dilakukan diluar rumah seperti kegiatan memasak dan mencuci dilakukan di gang rumah.…”
Section: Kajian Literaturunclassified
“…Dalam penelitian (Funo et al, 2002) dijelaskan bahwa, rumah-rumah kampung kota cenderung mengalami perubahan secara bertahap sesuai kebutuhan, perubahan tersebut dapat berupa penambahan kamar sehingga mengubah struktur bangunan, perubahan bahan bangunan rumah dari non permanen menjadi semi permanan dan permanen. Hal ini juga dijelaskan dalam penelitian (Kurniasari et al, 2019), bahwa tranformasi fisik kampung kota paling umum terlihat pada perubahan luas tempat tinggal, terdapat empat Jenis transformasi hunian kampung kota yaitu perubahan bangunan rumah, penambahan ruang hunian, perluasan hunian, dan modifikasi rumah. Selain itu, perubahan morfologi kawasan juga disebabkan karena faktor skala makro meliputi bencana alam; renovasi kawasan secara menyeluruh; perbaikan dan pembongkaran kawasan setelah perang; dan perubahan sistem jaringan jalan, serta faktor skala mikro meliputi perubahan konstruksi bangunan dan perubahan ukuran petak blok bangunan (Agirbas & Ardaman, 2015).…”
Section: Kajian Literaturunclassified