Produksi padi pada pertengahan tahun 2022 mengalami penurunan dari sebesar 54,75 juta ton di tahun 2022. Petani meningkatkan produksinya dengan menggunakan pestisida. Pestisida akan mengurangi fungsi ekologi di area tersebut. Dampak dari pestisida tersebut akan mengakibatkan hilangnya fungsi-fungsi ekologi sehingga tidak lagi terjadi keseimbangan antara flora dan fauna. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menginventarisasi tanaman refugia sebagai informasi dasar salah satu metode dalam rekayasa habitat, pengelolaan pertanian berkelanjutan, dan upaya konservasi pada bidang pertanian. Pengamatan sampel menggunakan metode transek kuadrat dengan mengukur luas dan panjang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 1 x 1 m. Tanaman yang ditemukan di hitung dan diidentifikasi. Hasil pengamatan diperoleh tanaman yang diidentifikasi dan telah diklasifikasikan sebagai tanaman refugia. Didapatkan 95 individu yang terdiri dari 12 jenis tanaman yang tergolong refugia. Spesies yang dominan adalah Synedrella nodiflora sebanyak 18 individu, Tridax procumbens sebanyak 16 individu, Mikania micrantha sebanyak 12 individu. Tanaman refugia memiliki bunga yang terang, karakteristik yang rimbun, dan menghasilkan senyawa kimia yang dapat menarik musuh alami. Beberapa jenis tanaman refugia memiliki potensi dalam metode rekayasa habitat, pengelolaan pertanian berkelanjutan, dan upaya konservasi pada bidang pertanian.