Permintaan mengenai kebutuhan pada bidang konstruksi terus meningkat tiap waktunya. Banyaknya Perusahaan yang bergerak pada bidang konstruksi bersaing untuk memberikan pembangunan yang terbaik pada clien-nya. Namun pada kenyataan, setiap proyek yang berlangsung tidak selalu berjalan mulus. Banyak sekali terjadi humans erorrs selama proses konstruksi berlangsung. Hal tersebut bisa saja terjadi karena pihak penyedia jasa masih mengandalkan metode- metode konvensial pada kegiatan konstruksi dan belum menerapkan digitalisasi. Digitalisasi ini merupakan bentuk kepedulian terhadap dunia konstruksi di Indonesia, khususnya area Solo raya. Untuk mencapai hal tersebut, maka dilakukanlah pengabdian yang bertujuan untuk memberdayakan penyedia jasa untuk melakukan digitalisasi pada kegiatan konstruksi melalui penerapan BIM. Penyedia jasa yang digandeng merupakan penyedia jasa lokal yakni, CV Batu Intan. Pengabdian ini berisikan kegiatan sosialisasi dan pelatihan penggunaan BIM 5D. BIM 5D dipilih karena BIM 5D dapat menentukan volume material serta biaya secara akurat. Hal tersebut tentu sangatlah membantu selama kegiatan konstruksi berlangsung. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah perencanaan, sosialisasi dan pelatihan (short course), serta peninjauan dan monitoring evaluasi. Kegiatan pengabdian ini memberikan hasil yang baik pada penyedia CV. Batu Intan dalam penggunaannya terhadap BIM menjadi lebih paham dari yang sebelumnya masih awam mengenai BIM.
The demand for needs in the construction sector continues to increase. Many companies operating in the construction industry compete to offer the best construction to their clients. However, in reality, every project that is carried out does not always go smoothly. Many human errors occur during the construction process. This could happen because service providers still rely on conventional methods in construction activities and have not implemented digitalization. This digitalization is a form of concern for the world of construction in Indonesia, particularly in the greater Solo region. To achieve this, a service has been produced which aims to enable service providers to digitize construction activities through the application of BIM. The partner service provider is a local service provider, namely CV Batu Intan. This service contains socialization and training activities in the use of 5D BIM. BIM 5D was chosen because BIM 5D can accurately determine material volumes and costs. This is definitely very useful during construction activities. The methods used in this service are planning, socialization and training (short courses), as well as evaluation, monitoring and follow-up. This service activity gives good results to CV providers. Batu Intan, in his use of BIM, has become more proficient than he was before.