2016
DOI: 10.1080/09669760.2016.1138282
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Social competence, cultural orientations and gender differences: a study of Mandarin–English bilingual preschoolers

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2017
2017
2021
2021

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(5 citation statements)
references
References 40 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Di lain sisi, menurut Eagleton mengungkapkan bahwa integrasi seni budaya sebagai sumber pengetahuan anak memahami, menganalisa dalam menerapkan pengetahuan, baik bahan, bentuk bahasa serta konsep kreativitas karya seni (Solberg, 2016). Bermain seni budaya yang menyenangkan dapat membentuk proses tumbuh kembang yang maksimal (Sari, dkk., 2019) dimana terdapat hubungan perilaku sosial yang diberikan berdasarkan turuntemurun (Ren & Wyver (2016). Bemain didefinisikan sebagai kegiatan apa pun yang dengan bebas dipilih oleh individu, dilakukan karena itu pada dasarnya dimotivasi dan diarahkan secara pribadi (Goldstein, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Di lain sisi, menurut Eagleton mengungkapkan bahwa integrasi seni budaya sebagai sumber pengetahuan anak memahami, menganalisa dalam menerapkan pengetahuan, baik bahan, bentuk bahasa serta konsep kreativitas karya seni (Solberg, 2016). Bermain seni budaya yang menyenangkan dapat membentuk proses tumbuh kembang yang maksimal (Sari, dkk., 2019) dimana terdapat hubungan perilaku sosial yang diberikan berdasarkan turuntemurun (Ren & Wyver (2016). Bemain didefinisikan sebagai kegiatan apa pun yang dengan bebas dipilih oleh individu, dilakukan karena itu pada dasarnya dimotivasi dan diarahkan secara pribadi (Goldstein, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bermain seni budaya yang menyenangkan dapat membentuk proses tumbuh kembang yang maksimal. Seperti penelitian Ren mengenai "Social competence, cultural orientations and gender differences: a study of Mandarin-English bilingual preschoolers" bahwa terdapat hubungan perilaku sosial yang diberikan berdasarkan turun-temurun (Ren & Wyver, 2016 Berdasarkan beberapa hasil penelitian pada paragraf diatas dapat diketahui bahwa permainan tradisional dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan anak selain memberikan hiburan sesungguhnya menyimpan sebuah keunikan, kesenian dan manfaat yang lebih besar seperti kerja sama tim, olahraga. Permainan tradisional anak dapat mengembangkan kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, kemampuan bahasa, kognitif, fisik motorik, bahkan kemampuan sosial emosional.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada Penelitian lain menjelaskan hubungan antara persepsi siswa tentang pola asuh orang tua dan regulasi diri dengan keterampilan sosial sangat berpengaruh positif dalam memperbaiki dan meningkatkan keterampilan sosial anak (Nuperawati, Yufiarti, & Sumantri, 2018). Kemudian terdapat juga hubungan orientasi budaya terhadap peningkatan kompetensi sosial yang dimiliki anak (Ren & Wyver, 2016). Selanjutnya penelitian Benavides-nieto, Romero-lópez, Quesada-conde, & Corredor, (2017) menjelaskan bahwa terdapat hubungan positif antara keterampilan sosial dan fungsi eksekutif anak, jika fungsi eksekutif anak dapat dioptimalkan dengan baik maka keterampilan sosial anak dapat meningkat.Dari beberapa hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa keterlibatan orang tua dan guru dapat mempengaruhi keterampilan sosial anak.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kemudian Keterampilan sosial juga memiliki kaitan yang erat dengan intraksi dan sikap (May,2011). Selanjutnya keterampilan sosial adalah kemampuan untuk melakukan inisiasi dan respon yang benar pada intraksi sosial (Ren & Wyver, 2016). Segrin dalam (Koç & Turan, 2018) juga menyatakan bahwa keterampilan sosial adalah kompetensi untuk membangun hubungan yang tepat dan efektif dengan orang lain.…”
Section: Pendahuluanunclassified