2018
DOI: 10.29244/jpsl.8.2.207-215
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Skenario Kebijakan Pengelolaan Hutan Rakyat Berkelanjutan Di Kabupaten Bogor

Abstract: This study discusses the policy scenarios on private-forest management in Bogor. The aims of this study are: determining leverage attribut on private-forest and formulating policy models, and making scenario for the development of the sustainability index of privately managed forest. This study uses multidimensional scalling (MDS) to analyze five dimensions. By using ordinal score on certain attribute, i.e. 0 (the lowest) and 10 (the highest) of each attribute. Then, by using Rap-Pforest, we could estimate the… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
14
0
16

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 22 publications
(30 citation statements)
references
References 5 publications
0
14
0
16
Order By: Relevance
“…Parameter harga yang digunakan dalam penelitian ini lebih singkat dibandingkan penelitian lainnya. (Sukwika, Darusman, Kusmana, & Nurrochmat, 2018) menunjukkan bahwa dalam menyusun kebijakan pengelolaan hutan rakyat harus mempertimbangkan pendapatan petani, pedagang, upaya petani dalam meningkatkan kualitas kayu, tingkat kemiskinan petani, jumlah penyuluh kehutanan, dan program penyuluhan pertanian dan kehutanan. Sementara Park, Lee, & Song (2017) menjelaskan bahwa keberhasilan pembangunan hutan rakyat ditentukan oleh dua kondisi yakni: investasi dan teknologi pembangunan hutan rakyat itu sendiri.…”
Section: B Pembahasanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Parameter harga yang digunakan dalam penelitian ini lebih singkat dibandingkan penelitian lainnya. (Sukwika, Darusman, Kusmana, & Nurrochmat, 2018) menunjukkan bahwa dalam menyusun kebijakan pengelolaan hutan rakyat harus mempertimbangkan pendapatan petani, pedagang, upaya petani dalam meningkatkan kualitas kayu, tingkat kemiskinan petani, jumlah penyuluh kehutanan, dan program penyuluhan pertanian dan kehutanan. Sementara Park, Lee, & Song (2017) menjelaskan bahwa keberhasilan pembangunan hutan rakyat ditentukan oleh dua kondisi yakni: investasi dan teknologi pembangunan hutan rakyat itu sendiri.…”
Section: B Pembahasanunclassified
“…Penelitian berbasis agen seperti ini lebih mengarah pada pendapat individu dibandingkan perannya dalam kelompok. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukwika et al (2018) dan Park et al (2017) yang lebih mengarah pada pertimbangan pembangunan hutan rakyat di komunitas tertentu. Hal yang membedakan dari kedua penelitian tersebut adalah adanya aturan kelompok yang mengatur pembuatan keputusan oleh setiap anggotanya pada penelitian berbasis komunitas .…”
Section: B Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Manfaat tersebut dapat optimal apabila aspek kelembagaan pengelolaan hutan rakyat memiliki kesesuaian dengan nilai dan norma yang terdapat di masyarakat. Kajian terkait peran kelembagaan di hutan rakyat terdapat dalam penelitian Coleman (2009); Caballero (2014); Osei-Tutu et al (2015); Sukwika (2016); Sukwika et al (2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Widiarti and Prajadinata (2008) menyatakan bahwa kebun campuran (agroforestri) dinilai lebih memenuhi asas kelestarian dan asas kelayakan usaha dibandingkan hutan rakyat dengan pola murni, karena kebun campuran menghasilkan produksi kayu yang cukup tinggi dan mampu meningkatkan pandapatan petani pemiliknya. Menurut Sukwika (2016), pemilihan sistem agroforestri tersebut sudah tidak asing bagi petani hutan rakyat. Adapun pemasalahan yang dominan di hutan rakyat adalah pola pengelolaan yang masih sederhana, teknologi yang rendah dan harga pasar yang murah.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Efektivitas Kelembagaanunclassified