2016
DOI: 10.20449/jnte.v5i3.294
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sistem Pengaturan Pencahayaan Ruangan Berbasis Android pada Rumah Pintar

Abstract: Rumah pintar pada umumnya memperhatikan efesiensi pemakaian energi yang dapat dimaksimalkan dengan memakai pencahayaan alami di siang hari, tata letak lampu penerangan yang tepat, pemakaian peralatan listrik yang hemat energi dan pemakaian lampu hemat energi. Sistem lampu pengaturan penerangan ruangan pada umunya hanya menggunakan prinsip on/off dan tidak praktis untuk dioperasikan, Sistem ini masih memiliki kelemahan yaitu dalam hal efektifitas. Selain dari pada itu faktor kenyamanan dan kebutuhan dalam pener… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2017
2017
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Seiring dalam penggunaan ternyata ditemukan beberapa kendala oleh pengguna, seperti hilang, lupa dan bahkan penyalahgunaan kartu RFID. kemudian dilanjutkan lagi dengan teknologi fingerprint yang ditambah dengan kemajuan sensor dan mikrokontroler sehingga membuat suatu ruangan menjadi lebih cerdas, ruangan dilengkapi dengan sensor tambahan seperti sensor sidik jari sebagai akses pintu ruangan dan sensor PIR (Passive Infrared Receiver) sebagai sensor gerak yang difungsikan untuk kendali lampu ruangan (Saputra, 2014) dan sistem pengaturan pencahayaan ruangan dalam penghematan energi (Putro, 2016). Teknologi yang diterapkan untuk akses ruang terus berkembang hingga penggunaan yang berlapis yaitu RFID, PIN pada keypad, sidik jari yang juga dilengkapi dengan penyimpanan data dan notifikasi diharapkan dapat meningkatkan keamanan ruang (Suhendro, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seiring dalam penggunaan ternyata ditemukan beberapa kendala oleh pengguna, seperti hilang, lupa dan bahkan penyalahgunaan kartu RFID. kemudian dilanjutkan lagi dengan teknologi fingerprint yang ditambah dengan kemajuan sensor dan mikrokontroler sehingga membuat suatu ruangan menjadi lebih cerdas, ruangan dilengkapi dengan sensor tambahan seperti sensor sidik jari sebagai akses pintu ruangan dan sensor PIR (Passive Infrared Receiver) sebagai sensor gerak yang difungsikan untuk kendali lampu ruangan (Saputra, 2014) dan sistem pengaturan pencahayaan ruangan dalam penghematan energi (Putro, 2016). Teknologi yang diterapkan untuk akses ruang terus berkembang hingga penggunaan yang berlapis yaitu RFID, PIN pada keypad, sidik jari yang juga dilengkapi dengan penyimpanan data dan notifikasi diharapkan dapat meningkatkan keamanan ruang (Suhendro, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keterbatasan lahan di kota Jakarta menjadi alasan utama dibangunnya gedung-gedung bertingkat berupa apartemen untuk menunjang aktifitas masyarakat dalam satu bangunan. Konsep pencahayaan yang digunakan pada gedung tinggi dan bertingkat dilakukan dengan menggunakan sistem elektrikal (Putro & D.Kambey, 2016). Sistem elektrikal dalam suatu gedung meliputi pengubahan tegangan menegah PLN menjadi tegangan rendah, dan persediaan sarana distribusi listrik tegangan rendah hingga ke bebanbeban peralatan listrik (AlFaruq et al, 2018;Aribowo et al, 2021).…”
Section: Introductionunclassified