2017
DOI: 10.30812/matrik.v15i1.30
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sistem Informasi Distribusi Pupuk Bersubsidi Pada Kecamatan Gerung Lombok Barat

Abstract: The accuracy of type, number, price, place, time and quality are the expectations that every farmer expects in the process of distributing and procurementing subsidized fertilizer. But the various alternatives which have already given or designed were not be able to solve the scarcity of fertilizer and it was happening very frequent in our  environment. The usage of control card (farmer card) has been designed by goverment in 2007-2008 but it was not well distributed to all regions in East Nusa Tenggara. Where… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Sistem pendistribusian pupuk berbersubsidi merupakan alternative sistem yang di tawarkan untuk mengatasi permasalahan yang muncul di masyarakat (Sriwinarti & Faesal, 2017).…”
Section: Desain Kartu Taniunclassified
“…Sistem pendistribusian pupuk berbersubsidi merupakan alternative sistem yang di tawarkan untuk mengatasi permasalahan yang muncul di masyarakat (Sriwinarti & Faesal, 2017).…”
Section: Desain Kartu Taniunclassified
“…Pelaksanaan program kartu tani dilakukan pada beberapa tahap yaitu pengusulan kartu tani dan pembuatan RDKK, penerbitan kartu tani dan penggunaan kartu tani. Secara prinsip terdapat 2 bagian dalam pelaksanaan program kartu tani yaitu pemprosesan pencetakan Kartu Tani dan transaksi penebusan pupuk (Sriwinarti & Faesal, 2016).…”
Section: Implementasi Program Kartu Tani DI Wilayah Kerja Bpp Kecamatan Bonangunclassified
“…Petani yang terdaftar pada kelompok tani dan juga terdaftar pada RDKK(Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) yang lalu digunakan pengecer untuk penebusan pupuk berhak memperoleh kartu identitas. Dengan kartu identitas ini para petani dapat langsung menemui pengecer kemudian pengecer melakukan pengecekan biodata dan kuota pupuk yang dimiliki oleh setiap petani [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified