2011
DOI: 10.15294/komunitas.v3i2.2316
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sistem Bagi Hasil Maro Sebagai Upaya Mewujudkan Solidaritas Masyarakat

Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan sistem bagi hasil maro dalam bidang pertanian serta manfaatnya dalam kehdupan masyarakat. Sistem perjanjian bagi hasil merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan oleh masyarakat desa sejak dahulu. Mekanisme sistem perjanjian bagi hasil yang dilakukan adalah menggunakan sistem maro yaitu penggarap yang membiayai semua biaya pertanian dan hasilnya dibagi dua dengan pemilik sawah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di Desa Jagung Kecama… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(7 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…The implementation of adol oyodan economic cooperation without involving witnesses, proof of payment, transaction documents and the like because this cooperation is more dominated by the presence of an element of trust among the people who implement the adol oyodan system (Nursiyamsih, 2015). The same thing happened in neighboring Batang, namely in Pekalongan (Wahyuningsih, 2011), Brebes (Iko, 2008) and Indramayu (Sukardi, 2017).…”
Section: Social Capitalmentioning
confidence: 71%
“…The implementation of adol oyodan economic cooperation without involving witnesses, proof of payment, transaction documents and the like because this cooperation is more dominated by the presence of an element of trust among the people who implement the adol oyodan system (Nursiyamsih, 2015). The same thing happened in neighboring Batang, namely in Pekalongan (Wahyuningsih, 2011), Brebes (Iko, 2008) and Indramayu (Sukardi, 2017).…”
Section: Social Capitalmentioning
confidence: 71%
“…Peningkatan solidaritas terutama pada kelompok tani menjadi bukti bahwa masyarakat memiliki perasaan peduli dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi, sosial, dan meningkatkan modal sosial (Wahyuningsih, 2011).…”
Section: Digitalunclassified
“…Fedindand Husken (dalam Wahyuningsih, 2011) yang telah melakukan penelitian di Jawa Tengah, mengutarakan struktur yang terjadi atas persoalan kepemilikan tanah adalah "kerbau besar akan selalu menang jika diadu" (Kebo Gedhe Menang Berikhe). Maksut dari pernyataan tersebut adalah, meskipun jumlah seseorang yang memiliki tanah sedikit akan tetapi bisa memiliki kuasa untuk mengatur proses produksi hingga penguasaan lahan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam mekanisme terkahir yaitu Merpat penggarap hanya membayar upah buruh tani(penggarap hanya bekerja pada lahan milik pemilik tanah) dan pemilik tanah yang membiayai bibit, pupuk dan keperluan lain, dengan catatan penggarap mendapatkan seperempat (1/4) bagian dari hasil panen. Kroef (1984) dalam (Wahyuningsih, 2011) memaparkan mekanisme bagi hasil yang ada di daerah pedesaan Jawa Barat, diantaranya adalah; yang pertama mertelu mekanisme ini megharuskan pemilik tanah untuk menanggung biaya benih (dan, sampai pada saat penghapusan sistem ini, juga membayar pajak-pajak tanah) dan akan menerima dua pertiga (2/3) bagian dari hasil panen, sisanya berhak untuk penyakap/penyewa. Kedua, merapat; persyaratannya sama dengan mertelu kecuali pemilik tanah medapatkan tiga perempat bagian dari hasil panen dan sisanya merupakan bagian dari penyewa atau penyakap.…”
Section: Kepemilikan Tanah Dan Sistem Bagi Hasilunclassified