Kegiatan eksploitasi dan eksplorasi migas seringkali menimbulkan kerusakan lingkungan sekitar, salah satunya tumpahan minyak. Pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak dapat berasal dari kegiatan pelayaran, kegiatan pelabuhan, dan kegiatan usaha migas. PT PGN LNG Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi bertugas mengoperasikan FSRU (Floating Storage Regasification Unit) yang terletak di + 21km dari lepas pantai Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Untuk memenuhi kebutuhan operasional, FSRU melakukan bongkar muat BBM di tengah laut dengan metode STS (Ship to Ship). Proses bongkar muat di tengah laut cenderung meningkatkan risiko pipa pecah, pipa bocor, dan kecelakaan akibat kesalahan manusia. Penelitian ini dilakukan untuk memitigasi penanganan tumpahan minyak untuk meminimalkan dampak lingkungan dengan memperkirakan prediksi rute tumpahan minyak berdasarkan variasi angin musim yang terjadi di sekitar wilayah operasional PT. PGN LNG Indonesia. Hasil estimasi pemodelan menunjukkan arah pergerakan tumpahan minyak di Musim Timur didominasi ke arah barat, barat daya, dan barat laut serta berdampak ke area tambak, mangrove, dan permukiman di Kecamatan Labuhan Maringgai. Pada musim lainnya, hasil menunjukkan arah pergerakan tumpahan minyak tidak mencapai daratan Sumatera dan di sepanjang garis Laut Jawa. Kedepannya, penelitian ini dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan strategis dalam menentukan rencana mitigasi tumpahan minyak dengan menentukan area prioritas dalam penanganan tumpahan minyak.