Sifat higroskopisitas kayu diduga berhubungan dengan nilai berat jenis (BJ) kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan nilai BJ kayu sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes), jati (Tectona grandis L. f.), merbau (Instia bijuga (Colebr.) Kuntze) dan mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.) terhadap nilai kehilangan air saat diberi perlakuan pengeringan pada suhu 60ºC selama beberapa waktu. Sengon dan jati yang berusia muda mewakili kayu dengan BJ rendah, sedangkan mahoni dan merbau mewakili kayu dengan BJ tinggi. Hasil penelitian menunjukkan massa awal setelah perendaman dengan air selama 24 jam untuk sengon, jati, mahoni dan merbau berturut-turut adalah 5,346 g;; 7,356 g;; 7,366 g dan 7,469 g. Nilai BJ sengon, jati, mahoni dan merbau berturut-turut sebesar 0,294;; 0,511;; 0,625 dan 0,733. Pengukuran kehilangan air yang dilakukan selama 7,5 jam menunjukkan nilai rerata kehilangan air total untuk sengon, jati, mahoni dan merbau berturut-turut adalah 2,431 g;; 2,440 g;; 2,363 g dan 1,560 g. Uji lanjut Tukey menunjukkan bahwa nilai BJ antar keempat spesies tersebut berbeda nyata. Uji lanjut Tukey untuk nilai rerata kehilangan air selama 7,5 jam tidak berbeda nyata antara sengon, jati dan mahoni namun berbeda nyata antara sengon, jati dan mahoni dengan merbau.