Kebutuhan padi fungsional terus meningkat di Indonesia, namun luas lahan budidayanya semakin berkurang. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan produksi padi fungsional, salah satunya melalui budidaya soilless. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan hasil tiga varietas padi fungsional yang dibudidayakan pada media soilless (air dan sekam). Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RALF) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu media soilless dengan perbandingan air dan sekam yang terdiri dari 6:1, 10:1 dan 16:1, sedangkan faktor kedua yaitu varietas padi: Merah lokal A2, Merah lokal A5, dan Watu dodol A3. Data yang diamati meliputi berat segar akar (g), jumlah anakan, jumlah anakan produktif, dan jumlah gabah bernas per malai (bulir). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media air+sekam (6:1) menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap berat segar akar (137,31 g). Penggunaan sekam diduga dapat meningkatkan oksigen terlarut dalam air, sehingga mampu meningkatkan penyerapan nutrisi dari media tanam. Varietas padi merah lokal A2 menunjukkan respon terbaik pada jumlah anakan (35,72 anakan), jumlah anakan produktif (23,22 anakan) dan jumlah gabah bernas per malai (184,17 bulir). Padi varietas merah lokal memiliki sifat genetik yang baik dalam menunjang pertumbuhan dan produksi padi fungsional.