2020
DOI: 10.24071/jt.v9i02.2512
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sekularisasi Menurut Pandangan Harvey Cox

Abstract: Secularism has become a new trend in various parts of the world. Many people seem to no longer believe in the role of religion in the Society. Religion does not need to interfere with the situation that occurs in society. These problems rise different opinions and responses from various figures. Harvey Cox is one of the theologians who discusses secularization through his book entitled “The Secular City.” Harvey Cox argues that secularization does not need to be rejected. Secularization is a process that occur… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Dampak buruk tersebut dilandasi oleh konsepsi sekularisme itu sendiri (Cox, 1967;22), berupa disenchantment of nature, atau pengosongan alam semesta dari nilai-nilai agama dan rohani; desacralization of politics penyingkiran politik dari unsur-unsur agama dan rohani; dan deconsecration of falues atau perelatifan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga tidak ada kemutlakan dalam suatu kebenaran. (Cox, 1967;22;Permana & Mansyur, 2020;111). Hal ini kemudian berpengaruh pada eksploitasi alam untuk kajian saintifik; penelitian ilmiah untuk kalangan kapitalis; penghapusan nama Tuhan pada setiap penelitian ilmiah; memiliki selogan "ilmu untuk ilmu"; dan memisahkan agama dengan ilmu pengetahuan (Al-Hawālī, 1999;14-16).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Dampak buruk tersebut dilandasi oleh konsepsi sekularisme itu sendiri (Cox, 1967;22), berupa disenchantment of nature, atau pengosongan alam semesta dari nilai-nilai agama dan rohani; desacralization of politics penyingkiran politik dari unsur-unsur agama dan rohani; dan deconsecration of falues atau perelatifan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga tidak ada kemutlakan dalam suatu kebenaran. (Cox, 1967;22;Permana & Mansyur, 2020;111). Hal ini kemudian berpengaruh pada eksploitasi alam untuk kajian saintifik; penelitian ilmiah untuk kalangan kapitalis; penghapusan nama Tuhan pada setiap penelitian ilmiah; memiliki selogan "ilmu untuk ilmu"; dan memisahkan agama dengan ilmu pengetahuan (Al-Hawālī, 1999;14-16).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kedua, desakralisasi politik dapat diartikan, agama tidak perlu mengurus urusan politik, dan sebaliknya, politik tidak perlu mengurus urusan agama. Ketiga, perkembangan terhadap nilai-nilai berarti, agama perlu besikap terbuka terhadap perubahan yang diciptakan oleh manusia, sehingga kebebasan manusia tidak dibatasi (Cox, 1967;25-40;Permana & Mansyur, 2020;111). Dengan ketiga unsur sekularisme ini dapat dikatakan bahwa seseorang yang telah tersekulerkan akan menganggap kebenaran agama sebagai suatu yang relatif, tidak ada yang mutlak serta semuanya tergantung masyarakat (Armas, 2003;14).…”
Section: Konsepsi Dan Problematika Sekularisme Terhadap Ilmu Pengetahuanunclassified
See 1 more Smart Citation