Sejarah Farmasi Islam dan Hasil Karya Tokoh-Tokohnya

Abstract

AbstrakPada zaman global ini, orang menganggap bahwa kemajuan ilmu farmasi berasal dari Barat. Padahal kemajuan yang dicapai Barat tersebut tidak lepas dari zaman sebelumnya, yakni dunia Islam. Para ilmuwan farmasi Muslim selain menguasai riset-riset ilmiah di bidang farmasi, mereka juga berhasil membuat komposisi, dosis, tata cara penggunaan, dan efek dari obat-obatan (baik obat sederhana maupun obat campuran). Masa kejayaan Islam merupakan masa di mana ilmu farmasi mencapai puncaknya. Tokoh-tokoh ilmu farmasi seperti Jabir bin Ibnu Hayyan, Ibnu Masawayh, Al-Kindi, Sabur Ibnu Sahl, AtTabari, Ar-Razi, Al-Zahrawi, Ibnu Sina, Al-Biruni, Al-Ghafiqi, Ibnu Zuhr, Ibnu Thufayl, Ibnu Rusyd, dan Ibnu Al-Baythar menjadi orang-orang di barisan terdepan bahkan beberapa karya mereka masih dijadikan rujukan dalam ilmu farmasi dan kedokteran hingga abad modern baik di negara Timur maupun di negara Barat.Kata kunci: Sejarah, farmasi Islam, hasil karya tokoh-tokoh farmasi Islam

Human Civilization Between Revelation and Reason

“…Ālī-'Imrān /3: 159) Fifth, human beings, according to the context of revelation, are caliphs whom Allah swt. commands to organize human life 41 or a government in order to achieve an advanced civilization.…”

Ilmu Kefarmasian Dalam Dunia Islam

“…Saat ini banyak orang menganggap bahwa kemajuan ilmu farmasi berasal dari Barat. Padahal kemajuan yang dicapai Barat tersebut tidak lepas dari zaman sebelumnya, yakni dunia Islam (Sudewi & Nugraha, 2018). Perkembangan kefarmasian sebelum abad ke-19 tidak dapat dipisahkan dari peran kefarmasian Arab yang pada masa itu mendominasi pengetahuan dunia (Sumarsono, 2012).…”

“…Dia dilahirkan di Kuffah pada tahun 809 M dan meninggal pada tahun 970 M. Dalam sejarah hidupnya, di samping dikenal sebagai filuf, juga amat masyhur namanya sebagai ilmuwan. Selama abad ke-9 M, al-Kindi termasuk salah seorang yang gemilang namanya di bidang kimia (Sudewi & Nugraha, 2018).…”

E-Ensiklopedia Pengobatan Islam Berbasis Web

“…Upaya penyembuhan penyakit menurut Nabi Muhammad SAW, pengobatan tidak bergantung pada pengobatan yang dapat menimbulkan syirik atau menyekutukan Allah, namun cenderung lebih meyakini hubungan diri dengan Allah merupakan penyembuh penyakit [1]. Perkembangan dunia farmasi Islam lebih dulu unggul dibandingkan dengan perkembangan farmasi di zaman gelap yang melanda kaum barat hingga abad 12 [2]. Nabi Muhammad SAW menganjurkan penanganan suatu penyakit melalui tiga tahapan.…”