Diantara penyebab kurang maksimalnya capaian pembelajaran Geografi adalah monotonnya penerapan model pembelajaran. Survey ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pervasive learning model untuk memaksimalkan capaian pembelajaran Geografi. Subyek penelitian adalah 34 orang guru Geografi. Data diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dianalisis dengan pendekatan desktiptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden sudah menerapkan pervasive learning model dengan type 3.33, 70:20:10, dan kombinasi dengan dasar pertimbangan kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran, penguasaan guru terhadap model pembelajaran, kesiapan siswa, dukungan lingkungan belajar, kepala sekolah, dan kebijakan. Pembelajaran formal diterapkan dengan physical classroom, performance review, game-based learning, rodshows dan e-learning, informal dengan metode mentoring, websites, buku, coaching, case study, workshop, serta discussions, video, game-based learning, dan comments dalam pembelajaran sosial. Tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran, minimnya sarana dan prasarana pembelajaran, dukungan kepala sekolah dan lingkungan belajar, dan kesiapan siswa.