2017
DOI: 10.14710/nusa.12.4.265-275
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

“Sastra Populer dan Masalah Mutu Penelitian Sastra di Perguruan Tinggi”

Abstract: Popular literature is not bad literature, its standard does not lie in its inability to meet the demands of criticism, but on what benefits it gives to the reader. The study of popular literary structures is not important and interesting because the formulas of popular literary structures have definite and consistent criteria. However, popular sociological literary research provides another important and interesting possibility. The sociological facets of popular literature both inside and outside of the text … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Kualitas penelitian sastra pada dasarnya tidak ditentukan oleh objek material penelitian, tetapi ditentukan oleh objek formal. Selain itu, penggunaan metode yang tepat dapat menghasilkan temuan yang original yang penting serta bermanfaat untuk keilmuan dan masyarakat (Noor, 2017). Korpus penelitian ini adalah novel Hati Suhita (Anis, 2019), Cahaya Cinta Pesantren (Madan, 2014), Akademi Harapan (Agustina, 2013), Perempuan Berkalung Sorban (El Khalieqy, 2012), dan Maria dan Maryam (Farahdiba, 2006).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kualitas penelitian sastra pada dasarnya tidak ditentukan oleh objek material penelitian, tetapi ditentukan oleh objek formal. Selain itu, penggunaan metode yang tepat dapat menghasilkan temuan yang original yang penting serta bermanfaat untuk keilmuan dan masyarakat (Noor, 2017). Korpus penelitian ini adalah novel Hati Suhita (Anis, 2019), Cahaya Cinta Pesantren (Madan, 2014), Akademi Harapan (Agustina, 2013), Perempuan Berkalung Sorban (El Khalieqy, 2012), dan Maria dan Maryam (Farahdiba, 2006).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini dijelaskan Faruk yang mengungkapkan bahwa kajian budaya menempatkan karya sastra populer sebagai objek kajian yang sama berharganya dengan karya sastra yang dianggap serius. Argumentasi tersebut didukung oleh kajian Noor (2017) yang menguraikan bagaimana sastra populer merupakan objek material penelitian sastra yang potensial karena sangat kaya akan bahan dan data. Penelitian terhadap karya sastra populer juga hendaknya tidak hanya melalui analisis struktur melainkan dikaitkan dengan wilayah keilmuaan lainnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Masing-masing kutub berkaitan dengan kelompok sosial tertentu. Perdebatan mengenai sastra populer dan sastra serius dilandasi pada nilai fungsional yang terkandung didalamnya (Noor, 2017 ). Sastra serius lebih memiliki nilai edukatif dibandingkan dengan sastra populer (Noor, 2017 ).…”
Section: Simpulanunclassified
“…Perdebatan mengenai sastra populer dan sastra serius dilandasi pada nilai fungsional yang terkandung didalamnya (Noor, 2017 ). Sastra serius lebih memiliki nilai edukatif dibandingkan dengan sastra populer (Noor, 2017 ). Hal itu tidak sepenuhnya salah, namun preferensi mengenai konsumsi sastra populer maupun karya serius bersifat politis.…”
Section: Simpulanunclassified