2021
DOI: 10.1088/1755-1315/748/1/012014
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Risk analysis model of sweet corn production using z-score and value at risk methods

Abstract: Sweet corn is one of the food commodities produced by farmers in Indonesia. In sweet corn cultivation, farmers face the risk of production originating form fertilizers, pets and weather changes. Production risks include the decrease of quality and quantity of production and farmers experiencing losses. The purposes of this study were to identify sources of farming production risk, to analyze the probabilities and impacts of risk sources, to formulate the overcoming risk strategies risk of sweet corn farming pr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 3 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Beberapa permasalahan dihadapi oleh petani berkaitan dengan lemahnya keterkaitan antar subsistem hulu sampai ke hilir, yaitu distribusi dan penyediaan faktor produksi, proses produksi pertanian, pengolahan dan pemasaran. Selain itu, usahatani jagung manis juga dihadapkan dengan permasalahan risiko pada produksi dan harga jual sebagaimana dikemukakan oleh Wahyuni et al (2021) bahwa budidaya jagung manis dihadapkan pada risiko yang disebabkan oleh hama, penerapan pupuk dan perubahan cuaca sehingga menyebabkan menurunnya jumlah produksi, serta harga jagung yang fluktuatif sehingga menimbulkan risiko kerugian.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Beberapa permasalahan dihadapi oleh petani berkaitan dengan lemahnya keterkaitan antar subsistem hulu sampai ke hilir, yaitu distribusi dan penyediaan faktor produksi, proses produksi pertanian, pengolahan dan pemasaran. Selain itu, usahatani jagung manis juga dihadapkan dengan permasalahan risiko pada produksi dan harga jual sebagaimana dikemukakan oleh Wahyuni et al (2021) bahwa budidaya jagung manis dihadapkan pada risiko yang disebabkan oleh hama, penerapan pupuk dan perubahan cuaca sehingga menyebabkan menurunnya jumlah produksi, serta harga jagung yang fluktuatif sehingga menimbulkan risiko kerugian.…”
Section: Pendahuluanunclassified