2016
DOI: 10.14238/sp12.4.2010.222-7
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Risiko Gangguan Pendengaran pada Neonatus Hiperbilirubinemia

Abstract: Latar belakang. Menurut data WHO tahun 2007, diperkirakan prevalensi gangguan pendengaran padapopulasi penduduk Indonesia 4,2%, salah satu penyebab gangguan pendengaran adalah hiperbilirubinemiapada neonatus. Identifikasi dini gangguan pendengaran dan intervensi optimal pada usia enam bulanpertama dapat mencegah gangguan bicara dan bahasa, prestasi akademik, hubungan personal sosial, danemosional pada anak.Tujuan. Membuktikan dan menganalisis risiko hiperbilirubinemia terhadap terjadinya gangguanpendengaran pa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 4 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…14 Sebagian besar kasus ikterus neonatorum merupakan ikterus fisiologis, tetapi 3%-5% kasus merupakan proses patologis dan berisiko terjadi ensefalopati bilirubin/ kernikterus. 4,15,16 Sebanyak 25% kasus hiperbilirubinemia neonatal memiliki risiko gangguan bicara, bahasa, dan kelainan perkembangan lainnya 16 sehingga perlu deteksi dini dan pengelolaan dini yang efektif dan efisien.…”
Section: Hasilunclassified
“…14 Sebagian besar kasus ikterus neonatorum merupakan ikterus fisiologis, tetapi 3%-5% kasus merupakan proses patologis dan berisiko terjadi ensefalopati bilirubin/ kernikterus. 4,15,16 Sebanyak 25% kasus hiperbilirubinemia neonatal memiliki risiko gangguan bicara, bahasa, dan kelainan perkembangan lainnya 16 sehingga perlu deteksi dini dan pengelolaan dini yang efektif dan efisien.…”
Section: Hasilunclassified