2021
DOI: 10.34007/jehss.v3i3.421
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Revitalisasi Identitas Melayu: Studi Penerapan Ragam Hias Tradisonal Melayu pada Bangunan Modern di Kota Medan

Abstract: Etnik Melayu kaya dengan kesenirupaannya, khususnya dalam bentuk ragam hias. Secara tradisi, ragam hias Melayu banyak terungkap melalui arsitekturnya, di samping pada produk pakai lainnya. Yang menarik sekarang adalah adanya trend penerapan ragam hias tradisional Melayu pada bangunan modern di Kota Medan, Indonesia. Artikel ini mengkaji, sejauhmana identitas Melayu kembali menguat di Kota Medan. Selain itu, artikel ini juga mengkaji bagaimana potensi teknis dan estetis yang terkandung dalam karakteristik ragam… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Ornamen juga berfungsi untuk mengungkapkan makna budaya. Sunaryo (2009) menyatakan bahwa motif ornamen dikembangkan dalam bentuk deformasi dan distorsi, seperti bentuk binatang yang didistorsi atau diabstraksi sedemikian rupa sehingga hanya kesan gambar binatangnya saja yang tinggal [10].…”
Section: Ornamen Bangunanunclassified
“…Ornamen juga berfungsi untuk mengungkapkan makna budaya. Sunaryo (2009) menyatakan bahwa motif ornamen dikembangkan dalam bentuk deformasi dan distorsi, seperti bentuk binatang yang didistorsi atau diabstraksi sedemikian rupa sehingga hanya kesan gambar binatangnya saja yang tinggal [10].…”
Section: Ornamen Bangunanunclassified
“…Kota Medan dikenal sebagai kota kesultanan Melayu Deli. Oleh sebab itu, dalam perkembangan kotanya hingga sekarang berupaya mempertahankan identitas Melayu, walaupun kehidupan masyarakatnya yang sangat beraneka ragam, dikarenakan statusnya sebagai ibu kota provinsi Sumatra Utara (Zulkifli et al, 2021) Identitas Melayu diantaranya ialah tepak sirih dan bale Melayu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pernyataan ini membuktikan bahwa bale juga mengalami perubahan dari segi warna yang di zaman sekarang menggunakan beragam warna, padahal warna yang digunakan suku Melayu hanya warna kuning dan hijau. Unsur warna dalam tradisi melayu adalah kuning, kemudian hijau dari pengaruh islam (Zulkifli et al, 2021 Indikator masing-masing seperti yang tertulis dalam Budiman (2011) adalah: 1) representamen, Sesuatu yang bersifat indrawi atau material yang berfungsi sebagai tanda. Kehadirannya menimbulkan interpretan, yakni tanda lain yang ekuivalen dengannya; 2) hubungan representamen dengan objek, Objek yang diacu tanda adalah realitas, apa saja yang dianggap ada, tidak hanya yang kasat mata, juga yang abstrak, imajiner, fiktif, dll; 3) interpretan, Kehadiran membangkitkan interpretan, yaitu tanda yang ekuivalen didalam benak seseorang.…”
Section: Pendahuluanunclassified