Responding to Islamophobia by Internalizing the Value of Islam Rahmatan lil Alamin through Using the Media

Abstract

<p>This article focuses on an inaccurate understanding of Islam that causes hatred, anxiety, and unfounded fear of the Muslim community. On account of this view of Islam, Muslims face hostility, discrimination, intolerance, and racism. This attitude is increasingly seen in mass media propaganda that presents a partial and inaccurate view of the religion. Islam is presented as a violent belief system and is responsible for radicalism and terrorism. The media greatly influences social reality. They function as a spectacle, but they also influence public opinion on a range of issues. The research design of this paper uses literature review with descriptive analysis. The results show that internalizing the Islamic value of <em>rahmatan lil alamin</em> (“being a mercy to the world”) through the media is a solution that can rectify misconceptions about Islam. Along with the foundation of <em>amar ma’ruf nahi munkar </em>(“enjoining the good and forbidding the evil”), the value of “being a mercy to the world” can transform people into educators (<em>muaddib</em>), agents of correct information (<em>musaddid</em>), reformers (<em>mujaddid</em>), unifiers (<em>muwahhid</em>), and fighters (<em>mujahid</em>).</p><p> <em></em></p><p>Artikel ini fokus terhadap pemahaman Islam dengan perspektif yang salah, sehingga menimbulkan kebencian, kecemasan, dan ketakutan yang tidak berdasar serta berlebihan kepada individu maupun komunitas Islam. Akibatnya timbul permusuhan, diskriminasi, intoleransi, dan rasisme. Sikap ini semakin terlihat melalui propaganda media massa yang menampilkan kontroversi yang tidak benar dan parsial terhadap Islam, media merepresentasikan Islam dengan kekerasan dan radikal melalui fenomena terorisme. Kehadiran media sangat berpengaruh terhadap realitas sosial yang tidak hanya berfungsi sebagai tontonan tetapi menjadi tuntunan yang menggiring opini publik dalam merubah sikap, pandangan, dan perilaku. Desain penelitian menggunakan <em>literature review</em> dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Internalisasi nilai-nilai Islam <em>rahmatan lil alamin</em> melalui media merupakan solusi dalam meluruskan pemahaman yang keliru tentang Islam, yang berfungsi sebagai pendidik (<em>muaddib</em>), agen informasi yang benar (<em>musaddid</em>), menjadi pembaharu (<em>mujaddid</em>), pemersatu (<em>muwahhid</em>), dan pejuang (<em>mujahid</em>) dengan dasar <em>amar ma’ruf nahi munkar.</em></p>

Reinterpretation Reinterpretation of Surah At Taubah Verse 29 Against Acts of Terrorism Using Ma'na-Cum-Maghza Approach in Efforts to Prevent Islamophobia

“…Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan adalah dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Muhammad Parhan, Muhammad Rindu Fajar Islamy dkk pada tahun 2022 dengan judul "Responding To Islamofobia By Internalizing The Value Of Rahmatan Lil Alamin Through Using The Media", hasil dari penelitian ini adalah salah satu cara untuk meluruskan pandangan dan pemahaman yang salah tentang agama Islam adalah dengan memasukkan nilai Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin melalui media yang memiliki fungsi sebagai pendidik, agen reformasi, pembaharu, pemersatu dan pejuan dengan dasar amar ma'ruf nahi munkar (Parhan et al, 2020). Kemudian penelitian selanjutnya yang ditulis oleh Muhammad Irpan pada tahun 2021 berjudul "Islamofobia Di Indonesia Dalam Perspektif Peperangan Asimetris", hasil dari penelitian ini adalah bentuk islamofobia di Indonesia tidaklah sama dengan negara-negara barat.…”

“…Sehingga pada akhirnya yang berkembang di tengah masyarakat adalah islamofobia. Bagi masyarakat awam terutama non-muslim yang tidak mengetahui ajaran Islam lebih dalam, akan percaya dan termakan oleh isu pernyataan-pernyataan yang salah mengenai agama Islam (Parhan et al, 2020).…”

Tawakal Attitude and Gratitude as a Step to Relieve Bipolar Disorder

“…It would be better, because it could be back in living his life. Whoever is able to master his feelings in every event, both heartbreaking and also joyful, then he is the one who actually has the firmness of faith and firmness of belief (Parhan, Islamy, et al 2020). Therefore, he will gain happiness and pleasure because his success trumps lust.…”

Liberating and Enlightening Education on Qur’anic Perspective

“…In general, the purpose of education on Quranic perspective is to educate, teach, foster and direct human individuals to carry out their functions as servants of Allah (Abdullah) and as His caliph (representative), which is carrying out human functions requires knowledge. Islam is a religion that teaches what to believe (aqidah), how to worship (syariah), and how to deal with other people in a public context muamalah (Parhan et al 2020). It can be manifested by Islamic education, which holds strategic roles to liberate human beings from feudalism and support the regulation framework and empower those Muslim to be a mankind whom are capable of conducting the rahmatan lil'alamin mission (Anwar 2010).…”