Relevankah Pancasila Dan Globalisasi? Mengungkap Hubungan Pancasila Dan Identitas Global

Abstract

Indonesia telah bergeser dari lingkup lokal ke lingkup global. Perubahan pada era globalisasi, memberikan tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia untuk terus membuka diri dan mengikuti arus perubahan, baik dalam keadaan siap ataupun tidak. Pemerintah Indonesia melakukan serangkaian pengukuran

Pembinaan Karakter Kewarganegaraan Multikultural Di Pondok Pesantren Al Muqodasah Ponorogo

“…It is supported by the research who stated that the teachers of Madrasah Aliyah in Special Region of Yogyakarta have been translated multicultural citizenship materials as stated in People's Consultative Assembly documents as a result from nationality and state identification of Indonesia (Samsuri & Marzuki, 2016). Materials of Pancasila included God values, humanity, unity, populist, and justice (Farisia, 2016;Putri, 2018;Sumardjoko & Musyiam, 2018). Materials of 1945 Constitution included equity of rights and obligations of every citizen, recognition and respect of every people who has different background, and oligations of a country to protect every individual who has different background.…”

Deradikalisasi Pluralisme Pemahaman terhadap Ideologi Pancasila Melalui Media Sosial

“…Media sosial berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dengan menggunakan teknologi penyiaran berbasis internet yang penggunanya dapat mengisi pesan secara bersama-sama. Media sosial dalam era globalisasi digunakan sebagai sarana berbasis internet yang dapat memungkinkan terjadinya penciptaan dan pertukaran dari user generated content (Putri & Meinarno, 2018). Media sosial merupakan istilah yang menggambarkan berbagai macam teknologi untuk mengikat seseorang atau sekelompok orang dalam suatu kolaborasi untuk saling berinteraksi dan bertukar informasi.…”

“…Konsep perbedaan telah dirumuskan jauh sebelum negara Indonesia lahir yang ditulis dalam Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular sebagai salah satu kaum intelektual pada zaman kerajaan Majapahit. Konsep bhinneka atau perbedaan yang diciptakan oleh begawan besar dalam Kitab Sutasoma kemudian diadopsi oleh para pendiri negara pada saat kemerdekaan bangsa Indonesia (Putri & Meinarno, 2018). Sikap toleransi harus ditegakkan untuk melawan sikap anti toleransi atau intoleransi yang semakin berkembang (Wicaksono, 2018).…”

Pembelajaran PKN Dengan Paradigma Integratif Guna Pembentukan Karakter Siswa

“…Pendidikan nilai-nilai yang terdapat didalam pancasila dalam mata pelajaran kewarganegaraan terdapat hubungan yang signifikan antara global dan pancasila dikarenakan nilai pancasila dapat dianggap mamppu JJPGSD P-ISSN: 2614-4727 E-ISSN: 2614-4735 beradaptasi dengan perubahan jaman (Putri, 2018;Sudaryanti et al, 2015). Pendidikan Pancasila dan UUD 1945 dicakup dalam pengetahuan PKn yang didalamnya menyangkut semua aspek dalam kehidupan bernegara menciptakan manusia berkarakter dalam dinamika kehidupan, serta mewujudkan nilai dalam kehidupan seharihari (Buchori et al, 2017;Juneman et al, 2012).…”