2009
DOI: 10.4037/ajcc2009867
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Relaxation: A Self-Care Healing Modality Reduces Harmful Effects of Anxiety

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

1
5
0
5

Year Published

2011
2011
2022
2022

Publication Types

Select...
6
2

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 18 publications
(14 citation statements)
references
References 19 publications
(8 reference statements)
1
5
0
5
Order By: Relevance
“…Dengan demikian, penyembuhan pasien akan terhambat sehingga lama rawat menjadi lama (Sole, Klein &Moseley, 2012). Selain itu, kecemasan akan menimbulkan komplikasi berupa infark berulang, iskemia berkepanjangan, fibrilasi ventrikel, takikardi ventrikel, aritmia bahkan kematian (Halm, 2009;Ruz, Lennie & Moser, 2011).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Dengan demikian, penyembuhan pasien akan terhambat sehingga lama rawat menjadi lama (Sole, Klein &Moseley, 2012). Selain itu, kecemasan akan menimbulkan komplikasi berupa infark berulang, iskemia berkepanjangan, fibrilasi ventrikel, takikardi ventrikel, aritmia bahkan kematian (Halm, 2009;Ruz, Lennie & Moser, 2011).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dampak dari melakukan relaksasi tersebut adalah dapat menurunkan aktivitas saraf simpatis yang dapat menyebabkan irama pernapasan menjadi lambat, tekanan darah menjadi turun, sehingga dapat menurunkan konsumsi oksigen jantung (Halm, 2009). Keadaan relaksasi tersebut juga berpengaruh pada kondisi mental pasien serta menurunkan ketegangan otot-otot karena terjadi interaksi dari hormon psikoneuroendokrin dan dapat menurunkan produksi katekolamin, sehingga menimbulkan suasana yang nyaman dan menurunkan perasaan cemas (Halm, 2009;Haruyama, 2013). Efek relaksasi ini bisa diamati langsung pada respon pasien setelah mendapatkan intervensi EFT.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Respons relaksasi juga berpengaruh pada kondisi mental dan menurunkan ketegangan otot sehingga menimbulkan suasana yang nyaman, dapat menurunkan stres juga memengaruhi interaksi dari psychoneuroendocrine (Halm, 2009). Respons relaksasi dapat memperbaiki prognosis pada penyakit jantung koroner dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, relaksasi dapat mengurangi intervensi sistem saraf simpatis dan meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis (Jacobs, 2001).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Intervensi SEFT dapat membantu pasien SKA untuk menerima penyakit yang dideritanya dengan pendekatan spiritual dan memberikan ketenangan pada pasien, sehingga akan menimbulkan respons relaksasi. Halm (2009) …”
Section: Pembahasanunclassified
“…Conscious control of breathing, such as during breathing exercise, provides a mechanism for conscious control of autonomous nervous system and-to some degree-a conscious control of involuntary body processes. Today, breathing exercises are being used as a complementary treatment of hypertension [17][18][19][20][21][22][23][24][25], asthma [26][27][28][29][30], sleep disorders [31,32], and stress/anxiety-related disorders [33][34][35][36][37][38]. Technical solutions that allow detection of breathing frequency do already exist [31,[39][40][41][42][43][44][45][46], but they are not easily integrated with a computer to enable interactive pacedbreathing exercises.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%