2020
DOI: 10.30995/kur.v6i2.194
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Reinterpretasi Mazmur 23 sebagai Teks Quantum Affirmasi Healing

Abstract: This article aims to reinterpret the text of Psalm 23 through the lens of the human energy center (chakra) healing therapy. The text of Psalm 23 is studied using the text analysis method. The findings are formulated using the lens of the quantum affirmation theory. The results showed that the text of Psalms 23 is a prayer Psalms that become affirmative sentences, which are able to renew the negative energy in the human chakra and restore the normal colors of the body chakra aura so that humans can think, work … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Keindahan kata-kata serta makna yang terkandung dalam setiap syairnya menjadi alasan utama orang menyukai Mazmur ini. Mazmur ini seringkali dimaknai dalam konteks penggembalaan (Kawangung et al, 2020). Alasannya tidak lain karena gambaran Allah-oleh Daud sang penulis Mazmur-di dalam Mazmur ini adalah sebagai seorang gembala / shepherd.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keindahan kata-kata serta makna yang terkandung dalam setiap syairnya menjadi alasan utama orang menyukai Mazmur ini. Mazmur ini seringkali dimaknai dalam konteks penggembalaan (Kawangung et al, 2020). Alasannya tidak lain karena gambaran Allah-oleh Daud sang penulis Mazmur-di dalam Mazmur ini adalah sebagai seorang gembala / shepherd.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Frasa yang mengikutinya yang berbunyi "ke jalan yang benar" merujuk pada sikap yang tidak merugikan, tidak merusak, dan tidak melakukan pelanggaran hukum moral. (Kawangung et al, 2020) Dalam hal ini panggilan gembala sebagai seorang pemimpin rohani, menuntutnya untuk menjalankan gerejanya dengan cara yang sangat efisien seperti halnya organisasi yang dikelola dengan baik, (Waharman, 2015) sehingga membawa kepada kerohanian umat yang berkenan kepada Allah. Gembala harus membuat program yang dapat terukur untuk menuntun kerohanian umat hingga meghasilkan sikap umat yang tidak merugikan dirinya dan orang lain, tidak merusak rohaninya dan orang lain, dan mampu membawa umat untuk tidak melakukan pelanggaran moral dalam hidupnya.…”
Section: Pelayanan Sosial Yang Adaptifunclassified