Dalam metode elektrokoagulasi, yang menggunakan elektroda yang bertindak sebagai koagulan untuk melepaskan ion-ion logam yang ada di dalam air dan menghilangkan kotoran, arus listrik dialirkan melalui air. Limbah cair tahu harus diolah sebelum dibuang ke air karena sering kali dibuang ke badan air yang mungkin memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar TSS dan BOD pada limbah cair tahu dengan metode elektrokoagulasi. Air limbah yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari Jl Abri Dusun III Desa Pancur Batu Hulu Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Parameter yang dievaluasi adalah TSS dan BOD yang mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.68/Menlhk-Setjen Tahun 2016, dengan variasi waktu 40, 45, dan 50 menit pada tegangan 12 volt dan jarak elektroda 2 cm. Hasil analisa menunjukkan persentase penurunan kadar TSS dan BOD tertinggi saat waktu 50 menit. Hal ini akan menurunkan kadar TSS sebesar 90,05% dan BOD sebesar 70,89% maka ini menunjukkan bahwa metode elektrokoagulasi efektif digunakan untuk mengolah limbah cair tahu.