Redesain Kawasan Akuatik Kebun Binatang Surabaya

Aspect of feeding management for Sambar deer (Cervus unicolor) in Universitas Sumatera Utara park

“…The difference in feeding activity times in the North Sumatra University Park is thought to be because the amount of food provided is in accordance with the number of deer in the enclosure, so that the deer do not have to compete to get food. A similar thing happened to sambar deer at the Surabaya Zoo as reported by Sita and Aunurohim [7], sambar deer do not have a certain time for feeding activity due to the abundant amount of food and the absence of competitors and concerns about other predators.…”

“…However, it would be better if there is a feeding pattern with a certain type of feed because the sudden introduction of a new substance can have a negative impact on the deer's health. Deer have the problem of an inability of the digestive tract to cope with drastic unexpected changes in diet [7].…”

Revitalisasi Makam Belanda di Peneleh Surabaya untuk Mendukung Urban Tourism Berdasarkan Persepsi Stakeholder

“…Kota Surabaya mempunyai potensi sebagai destinasi pariwisata heritage seperti Pecinan Jalan Kembang Jepun (Christy & Setyawan, 2016), heritage track House of Sampoerna (Rozaan et al, 2018), dan Kampung Peneleh dimana didalamnya terdapat makam Belanda (Bashiroh et al, 2018). Enam kriteria situs budaya dapat berkembang menjadi sebuh ikon heritage perkotaan (Comer & Willems, 2019) yaitu: 1) mewakili tingkat kejeniusan manusia dijamannya; 2) menunjukkan perkembangan arsitektur, teknologi, seni monumental, perencanaan kota atau desain lansekap; 3) menjadi bukti adanya sebuah peradaban atau komunitas; 4) dapat menjadi contoh penting dari jenis bangunan, arsitektur dalam sejarah; 5) dapat menjadi contoh bukti interaksi manusia dengan lingkungannya terutama penggunaan lahan akibat dampak yang tidak dapat dihindari; dan, 6) secara langsung terkait dengan peristiwa yang pernah terjadi.…”