ABSTRAKSalah satu kelemahan dari fermentasi tradisional adalah waktu fermentasi yang lama, untuk produk kecap ikan memerlukan waktu berbulan-bulan atau bahkan mencapai 2 tahun. Untuk menanggulangi masalah diatas dilakukan penelitian dengan menurunkan kadar garam untuk mempercepat proses hidrolisis protein pada produksi kecap ikan. Pengaruh dari perbedaan garam (15%, 20% dan 25% b/b) pada karakteristik kimia (total nitrogen, TVB, TMA dan amoniak) kecap ikan yang dibuat dari viscera Ikan Manyung (Arius sp.) diamati setelah 45 hari fermentasi. Produk kecap ikan dari viscera Ikan Manyung (Arius sp.) mengandung total N yang lebih rendah, TVBN, TMA dan ammonia dengan bertambahnya garam. Hasil terbaik adalah pada perlakuan kadar garam 20% karena telah mampu memenuhi standar kecap ikan dari Codex Allimentarius pada parameter total N, serta kadar TVBN, TMA dan amoniak yang relatif rendah. (15%, 20% and 25% w/w )
Kata kunci: Kecap ikan; viscera ikan manyung, garam, karakter kimia
ABSTRACT
One of the drawbacks of traditional fermentation is a relatively long incubation. To overcome the problem above can be done by decreased levels of salt to accelerate hydrolysis in fish sauce production. The effect of different concentration salt