Rasa Malu Dan Presentasi Diri Remaja Di Media Sosial

Abstract

An individual will perform self-impression to be accepted by society and can establish a social relationship. Someone do the self presentation so they can be accepted by the environment. However, there are some people which have obstacle to do their self presentation to make a social relationship. We can called that condition with shyness. Social media can be well accepted a mediator for shy person to presented their self. The purpose of this research is to find out the correlation between shynees with self presentation on adolosence in social media. This research has done to 96 sample of 13 – 16 years old active user of social media like Facebook, Twitter, Path, Instagram, Blog, and Youtube. The result with Pearson Product Moment test says the coeficient correlation (r) between two variables is 0,281. That is shows that between the two variables have a positive correlation with the signification level is 0,006 (p < 0,05) which says that the two variables have a significant correlation.Abstrak: Individu akan melakukan pengelolaan kesan agar dapat diterima oleh masyarakat dan dapat menjalin sebuah hubungan sosial. Presentasi diri dilakukan agar individu dapat diterima dengan baik oleh lingkungan sekitarnya. Namun, beberapa orang akan mengalami suatu hambatan dalam melakukan presentasi dirinya secara langsung untuk melakukan suatu hubungan sosial. Kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai rasa malu (shyness). Media sosial merupakan salah satu perantara bagi orang pemalu untuk melakukan presentasi dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara rasa malu dengan presentasi diri remaja melalui media sosial. Penelitian ini dilakukan pada 96 orang remaja berusia 13 – 16 tahun yang aktif di media sosial yaitu Facebook, Twitter, Path, Instagram, Blog, dan Youtube. Hasil yang diperoleh dengan uji Pearson Product Moment menunjukkan koefisien korelasi (r) antara kedua variabel sebesar 0,281 dengan taraf signifikasinya adalah 0,006 (p < 0,05), hal tersebut menunjukkan bahwa antara kedua variabel memiliki hubungan positif yang signifikan.

The Influence of the Need to Belong on Self-Presentation of Teenage Instagram Users in Bandung, Indonesia

“…This means that teenagers using Instagram at Bandung tend to have a high desire to give a certain impression to others and create the desired self-image, this will allow adolescents tend to be easy to deal with the social environment. The high self-presentation can have a positive impact on relationships with other people, such as establishing communication with family and old friends, increasing friends, increasing opportunities for learning and more easily sharing information [20].…”

Please look at me? Connecting self esteem and online self-presentation among teenagers on social media instagram

“…Social media is a medium used to communicate by exchanging information and sharing through virtual networks used (Kusumasari &;Hidayati, 2014), connected and showing self-expression (Jackson &;Luchner, 2018). Various social media are scattered on gadgets today such as twitter, instagram, whatspps, facebook and others.…”

Hubungan Kepercayaan Diri Remaja dengan Kemampuan Interaksi Sosial pada Karang Taruna di Desa Bendo Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung

“…Berdasarkan data dari Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang-Malang pada tahun 2016 didapatkan data dari bulan maret-mei tercatat 105 orang yang menderita harga diri rendah (Anhorida, 2016). Hasil penelitian American Life Project sebanyak 93% remaja memberikan perlakuan pada aktivitas di internet sebagai tempat untuk interaksi sosial dimana remaja dapat berbagi hasil kreativitasnya,pengalaman, dan berinteraksi dengan orang lain sehingga menyebabkan kemampuan interaksi sosial dengan orang lain menjadi rendah dan sulit bergaul dengan orang lain (Kusumasari, H., & Hidayati, 2016).…”