Kendala produksi tempe untuk pembuatan kripik tempe diantaranya pada proses fermentasinya. Proses tersebut tempe secara sederhana dengan memanfaatkan lingkungan yang terbuka sehingga hasilnya tidak menentu tergantuang cuaca. Inovasi yang diusulkan yaitu pengembangan inkubator ferementasi tempe yang merupakan suatu ruang khusus dengan pengendalian temperatur dan kelembaban untuk proses pembiakan kapang Rizhopus sp terhadap kedelai sehingga membentuk hasil fermentasi tempe yang matang dan siap diolah. Teknologi utama pada inkubator ini adalah sistem kendali digital berbasis mikrokontroler yang terhubung pada sensor-sensor (temperatur, kelembaban, warna) dan aktuator-aktuator (elemen pemanas, kipas, humidifier). Inkubator yang dikembangkan mampu mengendalikan temperatur pada 35oC dan kelembaban 60%-70% RH, dan Sensor warna untuk mendeteksi kematangan berdasarkan ambang nilai Red, Green, Blue (RGB). Berdasarkan pengujian fermentasi tempe diperolah waktu kematangan fermentasinya kurang dari satu hari (sekitar 20 jam). Dengan adanya prototipe ini, diharapkan dapat memberikan kepastian penyediaan bahan tempe dengan waktu yang lebih efektif untuk diolah lebih lanjut.