Rancang Bangun Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) Multifrekuensi berbasis ARM

Abstract

Timbangan badan biasa tidak dapat membedakan antara massa lemak dan massa non lemak. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alat pengukuran yang mampu membedakan massa lemak dan massa non lemak. Untuk mengetahui komposisi tubuh, digunakan metode Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) yang memiliki keunggulan yaitu murah, mudah, dan portable. Penggunaan frekuensi yang berbeda pada BIA memberi kelebihan pada kemampuan segmentasi. Untuk itu, pada penelitian ini, dilakukan rancang bangun BIA yang bekerja pada beberapa frekuensi berbeda, yaitu Multi Frequency Bioelectrical Impedance Analysis (MFBIA). Sistem pengolahan sinyal BIA dirancang berbasis ARMSTM32F103C8T6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengolah sinyal dapat menghasilkan data persentase lemak tubuh. Galat relatif dari sistem pengolah sinyal sebesar 9,926% pada metode Hand-to-Hand, dibandingkan terhadap alat pembanding komersial sejenis.

Rancang Bangun Alat Ukur Lemak Tubuh Menggunakan Metode Bioelectrical Impedance Analysis

“…Besarnya nilai impedansi tubuh dapat diketahui dengan mengukur tegangan yang dihasilkan dari arus bolak-balik yang dialirkan secara konstan ke dalam tubuh manusia. Nilai impedansi tubuh ini nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan lemak tubuh seseorang [5]. Pemrosesan data pengukuran diolah mikrokontroler sesuai rumus yang digunakan, sehingga data pengukuran komposisi tubuh bisa dihasilkan dan ditampilkan pada display yang telah disediakan.…”

Efektifitas Pemberian Jus Tomat Terhadap Lingkar Perut Dan Lemak Tubuh Pada Tenaga Kesehatan Dengan Obesitas

“…Gambaran data mengenai karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan profesi sebagaimana terlihat dalam Tabel 1. Gambar 2 Jus Tomat Dari Buah Tomat Segar Yang Telah Dikukus Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa dari total sejumlah 66 responden, berdasarkan karakteristik responden sangat dominan responden wanita (98,49%) dibandingkan pria (1,51%) atau hanya 1 responden dengan jenis kelamin pria pada golongan usia dewasa akhir (36-45 tahun), 16 baik jumlah total 25 responden (37,88%), maupun kontrol (45,8%) dan perlakuan (48,49%). Tingkat pendidikan terbanyak adalah D3, yaitu total 33 responden (50%), kontrol (48,49%) dan perlakuan 51,52%).…”

“…Karakteristik seluruh responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan pada penelitian ini adalah homogen dan tidak ada perbedaan bermakna dengan p>0,05. Golongan usia responden Sebagian besar di usia dewasa akhir, 16 yaitu antara 36-45 tahun.…”

“…Pengukuran BIA dilakukan dengan cara meletakkan sepasang elektroda pada telapak tangan dan pada telapak kaki sehingga pengukuran dapat dilakukan dengan tepat pada frekuensi yang konstan yaitu 50 kHz, yang telah menjadi standar untuk instrumen komersial. 16 Karada scan adalah salah satu merk alat untuk mengukur komposisi tubuh berdasarkan metode BIA. Karada scan adalah alat pengukuran berat badan, persentase lemat tubuh, persentase otot, indeks massa tubuh (IMT), lemak visceral, dan resting metabolism (RM) yang cepat dan mudah dilakukan (Omron Karada Scan HBF 356, 2013).…”

“…Karada scan adalah alat pengukuran berat badan, persentase lemat tubuh, persentase otot, indeks massa tubuh (IMT), lemak visceral, dan resting metabolism (RM) yang cepat dan mudah dilakukan (Omron Karada Scan HBF 356, 2013). 16 Berdasarkan Tabel 4, diketahui terdapat perbedaan yang signifikan pemberian jus tomat terhadap lemak tubuh (p=0,000), yaitu terdapat penurunan lemak tubuh sebanyak 1,32±1,4 mg/dL pada kelompok perlakuan jus tomat sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Pemberian jus tomat terbukti efektif menurunkan lemak tubuh pada petugas kesehatan di RS St. Elisabeth Semarang.…”