2019
DOI: 10.29122/jtl.v20i1.3214
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Proses untuk Menurunkan Konsentrasi Sianida Bebas dalam Air Limbah Pertambangan Emas Skala Kecil

Abstract: The processing of gold by cyanidation has an impact on the release of free cyanide into the environment contained in the tailings. Free cyanide is very dangerous because it has very high toxicity. The process to remove free cyanide from tailings is the oxidation-precipitation using a mixture of sulfur and oxygen catalyzed by copper (II). This process can reduce the concentration of free cyanide as well as heavy metals. Free cyanide is oxidized to cyanate and heavy metals are deposited as metal-hydroxide. The o… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 11 publications
(20 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Adanya kandungan logam Merkuri yang terakumulasi ke dalam jaringan tubuh ikan, khususnya di dalam otot (daging), akan memberikan konsekuensi keracunan pada manusia yang mengkonsumsi daging ikan sebagai sumber protein [25]. serta untuk sampel air lingkungan di lokasi juga relatif berbahaya karena memiliki kadar Merkuri yang sudah melewati ambang batas minimal yang diperbolehkan di dalam lingkungan yaitu sebesar 5 ppb berdasarkan keputusan menteri Negara lingkungan hidup no 202 tahun 2004 [26].…”
Section: Gambar 4 Nilai Ambang Batas Ion Merkuri (Ii)unclassified
“…Adanya kandungan logam Merkuri yang terakumulasi ke dalam jaringan tubuh ikan, khususnya di dalam otot (daging), akan memberikan konsekuensi keracunan pada manusia yang mengkonsumsi daging ikan sebagai sumber protein [25]. serta untuk sampel air lingkungan di lokasi juga relatif berbahaya karena memiliki kadar Merkuri yang sudah melewati ambang batas minimal yang diperbolehkan di dalam lingkungan yaitu sebesar 5 ppb berdasarkan keputusan menteri Negara lingkungan hidup no 202 tahun 2004 [26].…”
Section: Gambar 4 Nilai Ambang Batas Ion Merkuri (Ii)unclassified