2018
DOI: 10.28918/jei.v3i2.1685
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Promoting Wayang Kulit as a Media in Internalizing Islamic Values

Abstract: Despite a wide array of research on wayang kulit (shadow puppets), scant attention has exposed the correlation between wayang kulit performances and learning media. As a local wisdom, wayang kulit promotes many benefits, especially in solving some educational issues in Indonesia, including students’ low motivation as well as their moral decadency. This present study aims to explore the use of wayang kulit as a media in internalizing Islamic values, especially the language used in its performance. A qualitative… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…The historical development and evolution of Javanese Wayang Kulit exemplify its resilience and adaptability (Suhardjono, 2016). From its indigenous origins to its syncretic amalgamation of cultural influences, Wayang Kulit has remained a cultural treasure, continuing to captivate and educate audiences while preserving the rich history and traditions of Java (Arifin, 2018).…”
Section: Wayang Kulitmentioning
confidence: 99%
“…The historical development and evolution of Javanese Wayang Kulit exemplify its resilience and adaptability (Suhardjono, 2016). From its indigenous origins to its syncretic amalgamation of cultural influences, Wayang Kulit has remained a cultural treasure, continuing to captivate and educate audiences while preserving the rich history and traditions of Java (Arifin, 2018).…”
Section: Wayang Kulitmentioning
confidence: 99%
“…Since wayang has been declared by UNESCO as one of the Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity, the Indonesian government has been working hard to introduce wayang and make it popular again mainly to younger generations. Wayang has also been used by Indonesians to spread Islam besides as an entertainment (Arifin, 2018) and as part of local resource-based creativity development (Widiyastuti, Rohidi, Florentinus, 2018). Due to its functions, wayang program has long been deemed important to be broadcast in media, including radio.…”
Section: • Cultural Programs On Radio Jodhipati Fm Nganjukmentioning
confidence: 99%
“…Banyak budaya lokal yang hilang, namun wayang merupakan warisan budaya Nusantara tertua masih eksis dan dapat dinikmati oleh masyarakat sampai sekarang (Arifin, 2018) dan sudah menjadi bagian hidup bangsa Indonesia, khususnya di Jawa (Siswantari, 2021). Kekuatan eksistensi wayang terletak pada banyak nilai positif yang terkandung di dalamnya, di samping karena musik, sastra, alur lakon, dan tokoh lakon dapat berkolaborasi menciptakan keindahan dalam menyampaikan pesan dan kesan yang baik (Yulianti & Marhaeni, 2021), dan popularitasnya meningkat setelah memperoleh penghargaan dari UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity (Hadi dalam (Arifin, 2018).…”
unclassified
“…Dalam pertunjukan wayang, terjadi proses pembelajaran seperti yang dilakukan guru dan siswa di kelas, yang disampaikan dalam bentuk cerita fisik maupun nonfisik (Anan & Juwariyah, 2017), sehingga efektif digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah untuk menginternalisasi nilai-nilai Islam dan menjadi solusi dalam meningkatkan akhlak siswa, karena penggunaan bahasa pewayangan banyak mengandung nilai-nilai Islam, seperti: motivasi, kejujuran, loyalitas, dan integritas yang baik (Arifin, 2018), (Rosyada, 2020;Cohen et al, 2017), memungkinkan pemeriksaan rinci struktur dan isi cerita dan signifikansinya dengan kerangka psikologis, sosiologis, atau historis (Pratama, 2017). Pengumpuan data penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi, sesuai dengan kelaziman dalam penelitian metode kualitatif (Hignett & McDermott, 2015;Gunawan, 2020) (Berkowitz, 2013).…”
unclassified