Literasi keuangan merupakan salah satu kebutuhan bagi perempuan karena kompleksitas peran perempuan dalam pengaturan keuangan keluarga. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan praktik pengelolaan keuangan untuk meningkatkan ketahanan keuangan keluarga. Pendekatan pengabdian menggunakan The Sustainable Livelihood Approach (SLA), yaitu pendekatan yang menitikberatkan keberlanjutan dari ekonomi dalam keluarga sebagai fokus utama. Hasil post-test mengonfirmasi bahwa tingkat kecakapan partisipan lebih baik dari pre-test yang diukur dengan rata-rata tingkat capaian responden (TCR). Hasil penyuluhan dan pendampingan literasi keuangan serta simulasi pengelolaan keuangan, termasuk FGD, berpengaruh pada keputusan finansial dalam lingkup keluarga. Seperti terkait perencanaan jangka panjang, perencanaan manajemen risiko, perencanaan distribusi pendapatan, perencanaan hari tua dan perencanaan investasi meningkat. Hasil ini ditunjukkan pada hasil post-test yang meningkat rata-rata TCR dari 2,68 menjadi 2,75. Faktanya, ini menunjukkan ada peningkatan dalam pemahaman, keterampilan, serta semangat yang kuat untuk meningkatkan literasi keuangan serta perilaku keuangan lebih baik, hal ini menunjukkan bahwa ketahanan keuangan keluarga meningkat. Hasil ini masih perlu ditingkatkan terutama pada manajemen risiko yang rata-ratanya tidak baik.