Latar Belakang: Ikan kembung menjadi salah satu komoditas laut yang melimpah dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Namun, ikan memiliki masa segar yang singkat, sebab kadar air yang tinggi. Oleh itu, diperlukan usaha pengawetan yang bertujuan masa simpan ikan lebih panjang dan menambah variasi olahan berbahan dasar ikan kembung yang diketahui bernilai gizi tinggi. Ikan kembung pada penelitian ini akan diolah menjadi produk pengawetan pengeringan, dendeng lumat.
Tujuan: Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk menganalisis hasil dendneg lumat ikan kembung yang dikeringkan dengan oven pada suhu 70 ˚C, 80 ˚C, dan 90 ˚C terhadap sifat fisik dan daya terima konsumen
Metode: Aspek yang diuji pada variabel sifat fisik, adalah berat, ketebalan, tekstur, dan daya serap minyak. Kemudian, variabel daya terima konsumen aspek yang diuji adalah warna, aroma amis, aroma bumbu, rasa manis, rasa gurih, tekstur liat, tekstur kering dan ketebalan. Uji sifat fisik dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dan uji organoleptik daya terima konsumen dilakukan kepada 30 panelis. Hasil data penelitian akan dianalisis menggunakan uji one way Anova untuk sifat fisik dan uji Friedman untuk daya terima konsumen dengan taraf signifikansi α = 0,05.
Hasil: Berdasarkan hasil analisis uji friedman yang dilanjutkan dengan uji Tuckey perlakuan suhu pengeringan yang menghasilkan dendeng lumat ikan kembung paling disukai oleh konsumen adalah perlakuan suhu pengeringan 80 ˚C.
Kesimpulan: suhu pengeringan dendeng lumat ikan kembung memiliki pengaruh signifikan terhadap sifat fisik dendeng seperti berat, ketebalan, dan tekstur. Namun, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek daya serap minyak. Selain itu, suhu pengeringan 80 ˚C merupakan suhu yang paling disukai oleh konsumen dalam hal daya terima.