Profil Resistivitas 2d Pada Gua Bawah Tanah Dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger (Studi Kasus Gua Dago Pakar, Bandung)

Abstract

ABSTRAKMakalah ini menampilkan sebuah pendekatan dalam penyelidikan rongga-rongga di bawah tanah. Akuisisi data resistivitas telah dilakukan di Gua Dago Pakar, Bandung. Lintasan resistivitas telah diukur dan dilanjutkan dengan pengukuran secara manual dengan menggunakan tali serta GPS untuk memperkirakan bentuk gua secara akurat. Sistem konfigurasi lintasan resistivitas menggunakan konfigurasi elektroda Wenner-Schlumberger. Pemrosesan dan pemodelan data menggunakan perangkat lunak Res2DInv dengan metode komputasi kuadrat terkecil. Hasil dari pemodelan inverse 2D menunjukkan bahwa bentuk tubuh gua berlokasi sekitar 10 -12,4 m di bawah lintasan resistivitas dengan rentang nilai resistivitas 540-600 Ohm meter. Hasil ini dikorelasikan dengan data geologi dan pengukuran secara manual di dalam gua.

Penentuan Letak Liang Gua Batu Tunggal Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner di Desa Tegalrejo Kotabaru

“…Karunia, Darsono, & Darmanto (2012) tentang penggunaan metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger untuk identifikasi pola aliran sungai bawah tanah pada Luweng Sapen dengan hasil ditemukan lorong-lorong sungai bawah tanah sebagai lapisan caps rock. Ardi & Iriyanti (2009) telahmengaplikasikan metode geolistrik pada gua bawah tanah di Gua Dago Pakar dengan hasil yang diperoleh tubuh gua berada dikedalaman antara 10-12,4 m. Maemuna, Darsono, & Budi (2017) juga telah meneliti tentang penentuanlapisan akuifer disekitar kawasan karst Gombong dengan metode geolistrik dengan hasil bahwa lapisan batuan penyusun adalah batu pasir, breksi, dan batu gamping.…”

Underground-caves connectedness preview using the geoelectrical profiling method as an effort to revive natural tourism in “Gua Pandan,” East Lampung Regency

“…A profiling method is a 2D method that applies an active injected electrical field to the ground surface to get the resistivity distribution in the subsurface area [5,6]. The technique has many utilities, such as aquifer prospecting [7,8], subsurface structure [9,10], mining materials [11,12], and also for caves [13][14][15][16][17][18] or underground cavities [19][20][21]. In the caves/ cavities studies, most are in the karst area [14][15][16], even though there is an artificial cave [13].…”

“…The technique has many utilities, such as aquifer prospecting [7,8], subsurface structure [9,10], mining materials [11,12], and also for caves [13][14][15][16][17][18] or underground cavities [19][20][21]. In the caves/ cavities studies, most are in the karst area [14][15][16], even though there is an artificial cave [13]. The resistivity profiles show a high-value anomaly because of the air-filled cave/ chamber [13,14,18,21].…”

“…In the caves/ cavities studies, most are in the karst area [14][15][16], even though there is an artificial cave [13]. The resistivity profiles show a high-value anomaly because of the air-filled cave/ chamber [13,14,18,21]. The technique of [21] worked to detect a shallow cave (a depth of fewer than 4 m with dimensions of about 2 m in height and 12 m in width) 1173 (2023) 012072 IOP Publishing doi:10.1088/1755-1315/1173/1/012072 2 with an electrode spacing of 3 m. The study area has a similar target depth to [21], so the authors will implement an electrode interval of 2-3 m with the approaching Wenner-Schlumberger array because it has an acceptable horizontal resolution [22].…”